Malang Posco Media, SURABAYA – Proses pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, akhirnya kelar juga. AMN Surabaya dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021.
‘’Pembangunan AMN dimulai sejak September 2021. Dan selesai 31 Mei 2022. Anggaran Pembangunan AMN Surabaya dilaksanakan melalui anggaran 2021/2022,’’ kata Diana Kusumastuti, Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR.
Dikatakan dia, AMN merupakan wadah untuk mempersatukan mahasiswa dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan dan agama; yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta bersifat multi perguruan tinggi.
AMN dibangun sebagai respon konkret Presiden RI atas aspirasi 50 tokoh Papua saat pertemuan 10 September 2019 di Istana Negara. AMN dapat berperan sebagai kawah candradimuka generasi muda multi-kultur, cinta NKRI, serta berdaya saing tinggi diberbagai bidang.
Kemudian, Presiden RI menugaskan Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi katalisator dalam rangka merealisasikan pembangunan AMN di sejumlah kota di tanah air. Selain di Surabaya, AMN dibangun di 6 kota yang berada di 5 provinsi, yaitu di Surabaya, Makassar, Minahasa, Bantul, Jakarta Selatan, dan Malang.
Khusus AMN di Surabaya, nantinya akan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Surabaya. Kini sudah dihuni 410 mahasiswa asal semua provinsi di Indonesia. Mahasiswa laki-laki 253 orang, mahasiwa wanita 157 orang.
“Saat ini AMN Surabaya dihuni 410 mahasiswa berasal dari semua provinsi di Indonesia dan sedang belajar diberbagai perguruan tinggi di Surabaya dan sekitarnya,’’ kata Diana.
Ditambahkan dia, AMN juga memberi bentuk pembinaan bagi para penghuni asrama yang dilakukan oleh BIN melalui kegiatan dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, karakter pelajar Pancasila, bela negara, kewirausahaan, kepemimpinan, dan kepeloporan.
“Selain sebagai hunian bagi mahasiswa penerima beasiswa, AMN Surabaya juga difungsikan untuk kegiatan pembinaan yang penyelenggaraannya didukung oleh Badan Intelijen Negara (BIN),” pungkas Diana. (has)