MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Menikmati karya seni kini semakin mudah, bersama di Pranala#1. Puluhan karya seni tersaji di event perdana di Kota Malang yang digelar Unicorn Creative Space (UNIC Space) di Stupa Space Ubud Hotel Malang.
Agenda ini digelar sejak Jumat (25/11) hingga Minggu, (4/12) mendatang. Dalam pameran seni dan budaya ini, UNIC Space berhasil mengkolaborasikan para pelaku seni Surabaya dan Malang.
Sebanyak 24 kolektif seni menghadirkan karyanya di ruang Stupa Space tersebut. Mereka yang berekspresi melalui seni, difasilitasi secara penuh oleh UNIC Space yang merupakan platform digital melalui Pranala#1 kali ini.
CEO UNIC Space (Unicorn Creative Space) Aldridge Tjiptarahardja mengatakan, bahwa agenda ini adalah suatu pijakan bagi platform digital seperti UNIC Space ini. Dalam kegiatan kali ini, dirinya mengatakan bahwa Pranala ini merupakan jembatan untuk pemilik Co-working Space untuk bisa menjadi panggung bagi seniman yang telah berkarya.
“Bagi kami, mereka adalah bibit yang perlu diapresiasi. Salah satunya melalui Pranala ini, kami bisa menggandeng seniman untuk bisa melakukan eksibisi secara gratis. Dan ini kami kerjasamakan dengan berbagai pihak seperti Stupa Space ini,” ujarnya.
UNIC Space ke depan diharapkan bisa mewujudkan langkah konkrit dalam ekspansi ke berbagai daerah lain di Indonesia. Pasalnya, agenda ini merupakan ajang untuk bisa memberikan ruang bagi seniman. Mengingat, beberapa kali negara sering terlena terhadap potensi seni yang ada. Padahal karya mereka sering dinikmati dan diapresiasi di negara lain.
“Kami di sini hadir, untuk mengisi gap tersebut. Agenda ini selain pameran seni, juga diisi dengan berbagai kegiatan. Curatorial Tour, Workshop College dan Visual Mapping,” lanjutnya.
UNIC Space berawal dari pengembangan venue properti di lingkungan keluarga. Hal itu berawal dari kurangnya apresiasi terhadap seniman dalam negeri. Di situ hatinya mulai tergerak untuk menjembatani pekerja kreatif. Salah satunya dengan venue dan ruang-ruang kreatif yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Harapannya masyarakat bisa memiliki ruang untuk berekspresi. Masih banyak sekali seniman yang dirasa underrated, padahal mereka bibit yang perlu dikembangkan. Adanya kegiatan ini bisa membuat mereka berekspresi, dengan prinsip efisiensi. Di mana para seniman bisa berkumpul, dan bisa dihadiri kolektor dan visitor yang cukup banyak dalam satu kali eksibisi,” pungkasnya. (rex/udi)