MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Jawa Timur Wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri SE, MM mengapresiasi kinerja Institut Teknologi, Sains dan Kesehatan (ITSK) RS. dr. Soepraoen Malang. Itu diungkapkannya saat menghadiri kegiatan Rapat Terbuka Senat dan Wisuda, akhir pekan lalu.
Prof Dyah mengatakan bahwa wisuda merupakan wujud dari keberhasilan. Bukti bahwa sebuah perguruan tinggi telah sukses melaksanakan program pendidikan. “Para wisudawan yang lulus saat ini merupakan karya nyata dari rektor dan civitas akademika,” ucapnya.
Menurutnya, para lulusan merupakan aset strategis ITSK RS. dr. Soepraoen. Mereka akan menduduki posisi yang strategis di Indonesia Emas nanti. “Lulusan ITSK RS. dr. Soepraoen akan berkarya dan mampu bekerja sesuai dengan kompetensinya,” kata dia.
Dia juga mengimbau kepada para dosen untuk semakin produktif. Dia menilai dosen yang ideal adalah mereka yang selain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga mengejar jabatan fungsional di kampus. “Minimal asisten ahli,” kata dia.
Prof Diyah juga mengimbau kepada ITSK RS. dr. Soepraoen untuk menjadi salah satu kampus yang menjadi contoh dalam pembentukan karakter. Ada empat point yang bisa diterapkan. Yakni materi anti korupsi, memiliki posko anti kekerasan seksual, materi anti bulying dan anti narkoba. “Materi-materi itu bisa disisipkan di mata kuliah apapun,” tambahnya.
Sementara itu, prosesi wisuda berlangsung khidmat. Tahun ini Prof. Dr. Dyah Sawitri SE, MM., mengukuhkan sebanyak 783 lulusan. Mereka merupakan lulusan dari Program Studi Diploma, Sarjana dan Profesi.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat, Mayor Jenderal dr Purwo Setyanto, Sp.B.,Mars, yang juga memimpin jalannya sidang. Turut hadir Kepala Kesehatan Dam V/Brawijaya dr. Djanuar Fitriadi, Sp.B.
Dalam kesempatan tersebut, Mayor Jenderal dr Purwo Setyanto, Sp.B.,Mars, menyampaikan bahwa wisuda bukan hanya tanda kelulusan. Tetapi juga menandai bahwa lulusan resmi menyandang gelar akademik.
Menurutnya, kelulusan yang ditandai dengan wisuda itu sarat akan tanggung jawab. Baik moral maupun intelektual. “Maka saat ini kita telah sejajar, mari sama-sama mengabdikan diri untuk bangsa dan negara,” ajaknya kepada para wisudawan.
Gelar akademik yang kini telah disandang lulusan ITSK RS. dr. Soepraoen diakui negara. Maka Purwo pun mengimbau agar lulusan tidak puas dengan pencapaian yang sudah diraih. Tetapi selalu mengembangkan kompetensi diri mereka. “Terus belajar, tingkatkan kompetensi keilmuan anda setinggi tingginya,” ujar Purwo.
Purwo juga menegaskan tantangan tenaga kesehatan semakin berat. Terlebih di masa pandemi. Situasi ini menjadi ujian dan seleksi bagi tenaga kesehatan. Maka dalam kondisi seperti ini, lulusan ITSK RS. dr. Soepraoen harus siap.
Mereka dilahirkan untuk menjadi kuat dan siap mengabdi. “Pandemi ini telah menguji kita semua. Apakah bertahan sebagai profesi tenaga kesehatan atau berbalik kanan. Tanggung jawab anda akan diuji,” kata dia. (imm/bua)