MALANG POSCO MEDIA – Jelang aksi Aremania menutup jalanan dan memacetkan Malang selama 135 menit pada hari Kamis (8/12) lusa, mendapat respons dari berbagai pihak. Hal itu kemudian ditanggapi oleh Polresta Malang Kota, agar aksi tersebut harus tetap menjaga kondusivitas di Kota Malang.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan pelarangan terhadap masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. Namun, pihaknya mengatakan bahwa jangan sampai aksi ini membuat dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat lain.
“Kota Malang adalah kota kita bersama, jadi mari kita jaga kondusivitas agar masyarakat lain juga bisa tetap menjalankan aktivitas dengan optimal. Selain itu, hal ini agar aksi solidaritas tetap aman dan kondusif,” jelas pria yang akrab disapa Buher itu.
Dirinya menjelaskan siap memberikan ruang bagi Aremania yang akan menggelar aksi solidaritas. Sehingga, apa yang dilakukan tetap berjalan semestinya dan masyarakat bisa tetap beraktivitas. “Kami akan membuka ruang untuk masyarakat dan massa aksi. Saat ini masih terus kami kaji dan dalam proses persiapan oleh Satlantas Polresta Malang Kota,” lanjutnya.
Nantinya pihak Polresta Malang Kota masih akan memperbarui informasi terkait lokasi aksi. Sehingga pihaknya bisa memetakan arus rekayasa lalu lintas yang dibuat. “Kami akan menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dan membuat rekayasa lalu lintas. Kami berharap dalam aksi ini bisa saling menghargai dan menghormati,” tandas Buher.
Sementara itu, rencana aksi Aremania tersebut juga menjadi atensi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Menyikapi rencana itu, Dishub kini tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas. Menurut Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra, rekayasa lalu lintas itu melibatkan semua pihak yang terkait. Sebab jika hanya Dishub saja, dari segi personel tidak akan mampu melakukannya.
“Itu nanti harus kerjasama dengan seluruh stakeholder ya. Kalau kita saja tidak mampu. Jadi kita optimalkan saja, lakukan secara optimal untuk rekayasa lalin terkait dengan rencana demo tersebut,” terang Jaya, sapaannya ditemui Malang Posco Media, Senin (5/12) kemarin.
Terkait detail rencana rekayasa lalu lintas yang akan digunakannya, Jaya mengatakan saat ini sedang dimatangkan. Berbagai titik-titik lokasi yang akan digunakan aksi akan terus dimonitor. Jaya mengakui, aksi demo di berbagai titik ini cukup sulit, sebab aksi biasanya bergerak dari satu titik ke titik lain.
“Selama ini juga kami rekayasa sebagaimana titik-titik yang selama ini ada. Kan mereka tempatnya berpindah-pindah, itu yang membuat kami kesulitan. Kami yang paling utama bekerjasama dengan forum lalu lintas dan Polresta,” sebutnya.
Terkait dengan demo bakal dilakukan setiap hari dan hingga menimbulkan kemacetan, Jaya mengimbau agar hal itu jangan sampai terjadi. Ia berharap mereka bisa memahami kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara umum.
“Tentu sekali lagi itu kami yang akan kesulitan. Itu bukan ruang kami Dishub mengenai apakah demo setiap hari atau setiap minggu. Kami berharap adalah kenyamanan bagi seluruh warga Kota Malang dan seluruh masyarakat yang menikmati Kota Malang,” tandasnya. (rex/ian/bua)