Malang Posco Media – Berada di jantung kota dan kawasan cagar budaya, Lapidoth Cafe & Patisserie mengedepankan konsep eksterior dan interior bergaya kolonial untuk memikat para tamu. Tak heran jika kafe yang berlokasi di halaman depan Hotel Pelangi itu langsung memikat masyarakat Kota Malang dan sekitarnya.
Marketing Lapidoth Cafe and Patisserie, Poppy Olivia mengatakan, sejak dibuka September lalu hingga saat ini, Lapidoth sudah memiliki banyak pelanggan. Para tamu yang datang biasanya makan siang atau ngopi sore di tempat ini sembari menikmati keindahan interior dan eksterior kafe sekaligus keramaian di Alun-alun Malang yang berada di seberangnya.
“Lokasi kami yang berada di jantung kota ini menjadi nilai plus. Para tamu yang datang tidak sekadar makan atau ngopi, tetapi juga menikmati suasana. Kami pun sengaja mengusung konsep interior dan eksterior serba putih ala kolonial mengingat kami merupakan bagian dari Hotel Pelangi yang merupakan salah satu cagar budaya di Kota Malang,” terangnya.
Untuk makanan, Lapidoth menghadirkan suguhan menu nusantara hingga western. Untuk menu nusantara, menu favorit pelanggan adalah Rijsttafel, yakni menu nasi yang berisi beragam kondimen seperti Cumi Hitam, Urap-urap, Telur Balado, Lodeh, Sate Ayam Lilit, Rempeyek, Sambal Kecombrong dan Mango Salad. Menu ini dapat dinikmati oleh dua orang sekaligus. Di bagian menu western, ada beragam sandwich dengan banderol harga Rp 35 ribu.
Bagi yang tidak ingin makan berat, bisa menikmati kopi dan aneka jajanan yang disediakan. Menu kopi yang menjadi favorit di antaranya Es Kopi Susu Pandan Cendol dan Es Kopi Susu Lapidoth. Menu andalan untuk pendamping kopi yang dihadirkan antara lain aneka cake dan pastry. “Varian Chocolate la Fruta, Strawberry Rosa Linda, dan Klepon Cake merupakan jajanan yang paling sering dipesan,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk tamu Hotel Pelangi, akan mendapatkan diskon spesail 10 persen setiap menikmati sajian di Lapidoth. Mereka juga mendapatkan dua pastry gratis. (sam/nda)