Malang Posco Media – Dua orang penyandang disabilitas, Afdhal (tuli) dan Fiftah (daksa) resmi magang di Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co). Mereka bebas berkarya sebagai copywriter dan creative designer.
“Mereka mulai bergabung dengan kami mulai 16 November 2022 dan merupakan peserta magang DOPE (disability, empowerment for professional equality) dari Difalink,” kata PIC Magang Disabilitas, Syauqi Nur.
Pria yang akrab disapa Uqi ini mengatakan, program tersebut merupakan program yang mengangkat isu kesetaraan kesempatan bekerja bagi disabilitas. Ngalup.co merupakan kolaborator sebagai hiring partners yang menerima anak magang dari program tersebut.
Program ini turut mendapatkan apresiasi dari US Embassy Jakarta melalui akun instagram resmi mereka @usembassyjkt. “Proyek Disability Empowerment for Professional Equality (DOPE) oleh @difalink adalah pemenang proyek alumni engagement innovation fund #AEIF2022, yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat lapangan kerja bagi penyandang disabilitas di dunia digital melalui program pelatihan intensif di media sosial dan keterampilan online untuk membekali peserta secara langsung. Perusahaan di Malang, Ngalup Collaborative Network merekrut dua peserta proyek DOPE ini dan mereka belajar bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) secara virtual untuk berkomunikasi dengan baik dengan peserta magang,” tulis mereka.
Sebagai informasi, Ngalup.co terus bergerak untuk mengembangkan kualitas SDM. Saat ini, Ngalup.co secara rutin, membuka kesempatan magang, baik bagi mahasiswa maupun siswa SMK untuk menambah ilmu. Utamanya, di bidang digital.
Sudah lebih dari 400 anak magang di Ngalup.co yang mendapatkan tambahan ilmu, baik di bidang public relation maupun social media strategist. Bahkan, mereka saat ini sudah menapaki karir di perusahaan startup besar.
Mendekati akhir tahun 2022 ini, Ngalup.co tak hanya membuka kesempatan magang bagi mahasiswa saja, namun juga disabilitas. “Hal ini kami lakukan untuk mengasah dan mengembangkan skill teman-teman disabilitas,” terang CEO Ngalup.co, Andina Paramitha.
Kesempatan magang tersebut, lanjut dia, dibuka untuk disabilitas usia 20 sampai 30 tahun, dengan disabilitas rungu, wicara maupun disabilitas fisik. Penyandang disabilitas bisa magang sebagai copywriting, social media strategist hingga design grafis.
“Kami berharap, dengan adanya kesempatan ini bisa memberikan manfaat dan tambahan skill bagi teman-teman disabilitas untuk mengembangkan kreativitas dalam berkarya,” pungkas dia. (*/nda)