MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang digegerkan adanya kejadian tindakan asusila yang dilakukan seorang pemuda terhadap anak dibawah umur, Jumat (16/12). Pelaku ditangkap dan nyaris dimassa warga setempat yang mengetahui tersangka telah melakukan aksi bejat tersebut. Ia lalu diamankan Satreskrim Polres Malang.
Setelah diamankan, pelaku dibawa ke Mapolres Malang dan dilakukan pemeriksaan Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA). Video amatir warga saat pelaku digelandang ke mobil polisi sempat viral di jagat maya, khususnya warga Kecamatan Jabung.
Menurut informasi yang dihimpun dari kepolisian, pelaku ditetapkan tersangka dan langsung dilakukan penahanan pada hari yang sama setelah diperiksa.
Kasatreskrim Polres Malang IPTU Wahyu Rizky Saputra membenarkan. Pelaku terungkap melakukan aksi persetubuhan seusai korban pulang dari sekolah. “Hari ini, Jumat (16/12) kami amankan satu tersangka yang melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur, yakni terhadap anak siswi SMP,” kata Wahyu saat ditemui di Mapolres Malang, Jumat (16/12).
Pelaku merupakan pemuda setempat yang bertempat tinggal satu desa dengan korban. Tersangka berinisial HM, 30 tahun, seorang pekerja swasta. Sedangkan korbannya berinisial IA, 14 tahun, siswi salah satu SMP di Jabung.
Wahyu mengungkapkan, aksi biadap tersangka itu bermula saat korban pulang sekolah. Korban yang melewati jalan di perkebunan tebu itu telah ditunggu oleh tersangka. Tersangka menemui korban lalu membekap korban, kemudian melakukan persetubuhan secara paksa. “Saat korban pulang dari sekolah, melewati jalan setapak di area perkebunan tebu. Korban lalu dihadang oleh tersangka dan dibekap. Setelah itu tersangka melakukan aksinya,” jelas Kasatreskrim.
Mendapatkan perlakuan itu, korban lalu melaporkan kepada keluarga. Satreskrim Polres Malang yang mengetahui informasi itu lalu mendatangi tersangka dan melakukan penangkapan dan dilakukan pendalaman.
“Hasil pemeriksaan, tersangka sudah mengincar korban dan hendak melakukan percobaan tiga kali. Pertama saat November, kedua saat awal Desember lalu, namun gagal karena dipergoki warga. Ketiga, dia akhirnya melakukan aksinya,” ungkap Wahyu.
Karena korban masih dibawah umur, pihaknya menekankan pada perlindungan korban. Serta dilakukan penanganan psikis korban. “Hubungan korban dan tersangka masih kita dalami. Yang jelas kita akan terus melakukan pendampingan, trauma healing,” pungkasnya. (tyo/udi)