MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Malang berkunjung ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang untuk melakukan diskusi beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Advokasi Ekonomi Rakyat (Aksi Erat) tahun 2022.
Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastra) BEM FEB UB, Arisal Maula menuturkan kepada Malang Posco Media bahwa topik yang dibahas saat pertemuan dengan Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) kota Malang adalah mengenai pengangguran terdidik di kota Malang. Permasalahan isu yang diangkat merupakan isu-isu yang menyasar banyak objek yang dalam hal ini adalah masyarakat.
“Karena kita berangkat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, oleh karenanya kita angkat isu-isu yang dapat di relevansikan dari perspektif ekonomi, diantaranya seperti pendidikan dan pengangguran dua tema yang sudah kita bahas sebelumnya,” ujarnya.
Advokasi Ekonomi Rakyat (Aksi Erat) merupakan program bagian dari bentuk advokasi dari BEM FEB UB ditujukan kepada masyarakat yang bergerak pada permasalahan-permasalahan ekonomi yang ada di daerah maupun nasional, khususnya dibidang pengembangan ekonomi dan bisnis.
“Bentuk advokasi kita adalah dengan membentuk suatu kajian khusus terkait topik ataupun isu ekonomi yang ada di daerah maupun nasional, yang mana nantinya akan ditindak lanjuti ke stakeholder terkait,” kata Arisal.
Melalui kegiatan ini harapannya terdapat perubahan-perubahan secara perlahan terkait kebijakan-kebijakan yang ada. Melalui diskusi-diskusi yang dilakukan dengan pihak yang terkait, diharapkan mampu membawa daerah khususnya kota Malang untuk dapat lebih baik lagi kedepannya.
“Tentu dengan menyampaikan pandangan-pandangan kita, dari sudut pandang mahasiswa dan juga masyarakat sebagai pelaku kebijakan, dapat membantu stakeholder terkait dalam merealisasikan kebijakan yang diharapkan oleh masyarakat luas,” papar Arisal.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus melakukan follow up secara berkala setelah dilaksanakan diskusi bersama. Selain itu terdapat beberapa hal yang sudah disepakati dalam pengentasan pengangguran bagi kelompok terdidik yang mana banyak dialami oleh para lulusan SMA maupun oleh lulusan Universitas.
“Ada dua poin penting yang kami gagaskan kepada Bappeda kota Malang sebagai solusi dari pengangguran terdidik di kota Malang, yakni terkait pelatihan keterampilan serta pelatihan kewirausahan yang coba kita sinergikan dengan pentahelix,” ujarnya.
Tidak hanya dengan Bappeda Kota Malang, BEM FEB UB juga sebelumnya telah melaksanakan diskusi dengan tema pendidikan dengan Bappenas. Sehingga melalui beberapa rangkaian tersebut diharapkan beberapa hal yang telah dirumuskan dalam rekomendasi kebijakan dapat dijadikan sebagai bentuk pertimbangan dalam pengambilan program dari pemerintah.
“Jadi memang kajian-kajian yang kita buat memang berdasarkan pada research akademis, ada perhitungan secara kuantitatif juga, sehingga dapat menjadi komplementer dari pemerintah terkait,” lanjutnya mengaku BEM FEB UB akan kembali mendatangi Dinas Perhubungan Kota Malang untuk membahas mengenai isu angkutan kota di awal bulan Januari mendatang. (mp1/bua)