MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Satreskrim Polresta Malang Kota mulai berkeyakinan bila Diah Agustin, 17, mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) meninggal karena dibunuh. Dari pemeriksaan, ada luka tusuk di dada yang menyebabkan dia tewas di kamar kosnya, Jalan Sumbersari Gang 5C Kota Malang, Kamis (22/12) lalu.
Hal ini dibenarkan Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga. Dia menjelaskan, bahwa dari hasil pemeriksaan visum sementara, ada luka diduga akibat tusukan benda tajam. Informasi dari tim dokter dan petugas yang berada saat proses evakuasi luka tersebut diduga berada di sekitaran dada korban.
“Namun, kami masih menunggu hasil visum untuk bisa memastikan hasilnya agar lebih jelasnya,” beber Bayu, sapaannya kepada awak media, kemarin. Sementara, hingga saat ini belum ada informasi terkait kapan hasil visum ini bisa diterima penyidik. Sebab, tim dokter forensik yang melakukan visum, masih belum memberikan tanda terkait kapan akan dikeluarkan hasilnya.
Menguatnya dugaan korban meninggal akibat dibunuh oleh seseorang, juga diungkapkan pihak keluarga. Supatmawati, 34, kerabat korban juga menduga keponakannya dibunuh. Dia mengaku kaget dan sangat terpukul. Di hari dia ditemukan meninggal, adalah jadwal pulang kampung yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
“Di hari tersebut, keluarga korban sudah menunggu kepulangannya di Stasiun Paron Kabupaten Ngawi sekitar pukul 15.00. Saat ditunggu oleh kakak korban, kereta yang seharusnya ditumpangi almarhumah ini tiba di stasiun. Tetapi dia tidak terlihat turun. Keluarga sempat panik dan menelepon HPnya. Namun tidak ada jawaban. Keluarga mengira HPnya dalam kondisi mati,” terangnya.
Keluarga baru mendapat kabar bila Diah Agustin meninggal setelah rumahnya dihubungi anggota Polsek Paron. Petugas mengabarkan bila korban meninggal. “Keluarga langsung menuju ke Malang untuk melihat kondisi jenazah. Kemudian setelah kami diskusi dengan polisi, ada semacam luka lubang di saluran pernapasan keponakan saya,” papar dia.
Supatmawati menjelaskan, korban kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan di TPU Kebangsewu Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jumat (23/12) lalu. “Padahal anaknya pendiam dan pintar. Sewaktu SMP itu masuk kelas akselerasi, sehingga sekolah hanya dua tahun. SMA mendapatkan beasiswa dari gurunya, dan karena prestasinya bisa mendapatkan bidik misi dan kuliah di Universitas Negeri Malang,” kenangnya.
Seperti diberitakan, Diah Agustin, ditemukan oleh temannya terbujur kaku di ranjang rumah kosnya di Jalan Sumbersari Gang 5C Kota Malang. Sehari sebelum ditemukan meninggal, korban sempat bertegur sapa dengan teman kosnya saat hendak meminjam alat pemanas air. Keesokan harinya, dia ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 13.00.
Sebelum ditemukan sekitar pukul 06.00, teman kos korban sempat mendapati pintu kamar korban terbuka sebagian, diduga kuat korban sudah meninggal dunia saat itu. Sementara, Kepala Desa Semen, Suyanto, menambahkan, selain luka tusuk di bagian dada, ponsel milik Diah Agustin juga hilang. “Pihak keluarga tidak terima dengan meninggalnya Diah karena ada yang tidak wajar,” katanya. (rex/bj/mar)