MALANG POSCO MEDIA-Sudah menjadi tradisi Malang Posco Media (MPM) di akhir bulan mengadakan istighotsah atau pengajian. Pada agenda rutin tersebut, selain sebagai penanda hari gajian telah tiba, juga menjadi ajang para leader memberikan ‘sangu’ kepada karyawan.
Sangu yang dimaksud bisa berarti yang sesungguhnya, misalkan bonus, hadiah maupun saweran. Atau sangu dalam bentuk ilmu dan wawasan dari pengalaman para senior dalam menjalankan perusahaan media.
Sebagai perusahaan media, tentu saja kami sangat memahami betul apa itu news value. Dan seringnya kami berpesan kepada mitra maupun narasumber jika membuat event harus memiliki news value tinggi agar layak diliput dan beritanya bisa tayang. Begitu pun ketika kami membuat kegiatan istighotsah bulanan.
Chairman MPM, Juniarno Djoko Purwanto selalu mengingatkan untuk membuat sesuatu yang berbeda di acara rutin tersebut sehingga memiliki news value. Bahkan tak jarang ide-ide out of the box datang dari beliau sendiri.
Di istighotsah penghujung tahun ini, Bagian Umum harus berpikir ekstra keras. Saya, General Affair Manager Noer Adinda Zaeni dan tim harus menyusun acara semenarik mungkin agar agenda akhir tahun menjadi kenangan indah bagi para karyawan. Namun karena kesibukan jelang tutup buku dan lainnya, kami sampai kelupaan untuk menyusun rencana acara tersebut.
Beruntung H-2, Dirut MPM, H Sudarno melayangkan idenya. “Kak Dinda, ayo kita bikin penghargaan buat karyawan terbaik. Pilih satu di masing-masing divisi. Nanti kita beri sertifikat yang ada foto karyawan terbaik, dipigura dan diserahkan waktu acara akhir bulan. Jangan lupa ruangannya ditata ulang, biar menyambut tahun baru dengan suasana berbeda,” ujar Pak Darno pada saya.
Ide tersebut langsung saya eksekusi. Dibantu dengan desainer senior, Cak Tem (Slamet Prayitno), langsung membuat desain untuk backdrop dan sertifikat. Dalam hitungan satu jam, semua sudah ready. Tinggal ACC ke Pak Dirut. Tinggal memilih siapa karyawan terbaik di masing-masing divisi.
Rabu (29/12) malam, saya membuat grup WA yang isinya tiga orang, yakni Direktur Hary Santoso, Pemred Abdul Halim dan saya sendiri. Tujuannya untuk diskusi memilih kandidat karyawan terbaik per divisi. Sempat alot juga diskusinya hingga akhirnya saya mengusulkan untuk meminta bantuan Pak Dirut menentukan hasil akhir pada satu divisi tersebut.
Karena setiap Kamis merupakan jadwal Pak Dirut ‘kuliah’ di RSSA, saya harus sabar menunggu. Biasanya sore Pak Dirut baru bisa dihubungi, namun di hari tersebut beliau masih belum juga membalas pesan WA saya. Daripada menunggu lama, saya putuskan untuk mencetak sertifikat dua nama kandidat sekaligus. Pikir saya, besok saya sodorkan dua-duanya untuk dipilih. Yang tidak terpilih, ya sudah, belum saatnya.
Namun keputusan Pak Dirut berbeda. Dari dua kandidat wartawan terbaik yang saya sodorkan, ternyata di-ACC semua. Tentunya dengan pertimbangan beliau sendiri. Akhirnya dari lima penghargaan yang direncanakan, yang diserahkan saat istighotsah jadi enam. Siti Nurchasanah sebagai Desainer Terbaik, Vandri Battu Redaktur Terbaik, Miftahul Huda Bagian Umum Terbaik, Kerisdianto Marketing Terbaik, serta Ira Ravika dan Rexy Wartawan Terbaik.
Dan istighotsah terakhir di tahun 2022 menjadi acara yang heboh. Meski dibuat spontan, tapi acara tertata dengan rapi. Diawali doa bersama, makan kue bareng, sambutan Pak Dirut dan Chairman, serta pengumuman karyawan terbaik. Semua karyawan berbahagia karena membawa pulang sangu untuk tutup tahun bersama keluarga dan teman. Ada sangu bonus, sangu hadiah dan sangu saweran. Lengkap! (nda)