.
Saturday, December 14, 2024

PMK Maksimalkan Inspeksi Alat Pemadaman

Gedung Bertingkat Menjamur, Butuh Damkar Skylift

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Gedung bertingkat lebih dari 10 lantai  makin menjamur di Kota Malang. Kini sudah saatnya kota pendidikan ini memiliki mobil pemadam kebakaran (damkar) yang bisa menjangkau gedung menjulang tinggi.

Mobil damkar yang diandalkan untuk penanganan kebakaran  gedung tinggi yakni skylift crane. Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang Teguh Budi Wibowo menjelaskan hingga saat ini tercatat sekitar 100 lebih gedung bertingkat di atas lima lantai.  

Dikatakan Teguh, pihaknya belum mengajukan pengadaan skylift crane. Sebab masih membutuhkan kajian. Baik dari kebutuhannya maupun ketersediaan anggaran.

Teguh menegaskan hal ini juga menjadi bagian kebijakan satuan diatas UPT Damkar. Yakni Satpol PP Kota Malang.

“Untuk pengajuan atau kajian memang kebijakan dari Satpol PP. Karena kita di bawahnya,” tegasnya.

Meski masih menunggu kebijakan dan kajian kebutuhannya, UPT Damkar Kota Malang tetap memperhatikan kerawanan bencana kebaran di gedung-gedung tinggi.

Dikatakannya UPT Damkar Kota Malang melakukan inspeksi secara berkala dan bertahap seluruh pengelola gedung bertingkat.  “Bertahap kita keliling inspeksi. Dipastikan alat-alat pemadam kebakaran atau APAR di masing-masing gedung lengkap. Dalam keadaan bagus, bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Itu yang sementara bisa kita lakukan,” jelasnya.

Teguh mengatakan saat ini gedung-gedung tinggi memang sudah memiliki alat penanganan kebakaran. Hanya saja untuk mengatasi kemungkinan terburuk, UPT Damkar Kota Malang tetap harus melakukan antisipasi.

Apalagi belum memiliki skylift crane akan menjadi kendala jika nantinya terjadi kebakaran di gedung-gedung tinggi.

“Tahun ini kita tingkatkan inspeksi alat proteksi kebakaran pada bangunan atau gedung tinggi. Baik yang sudah lama berdiri maupun lama,” jelasnya.

Menurut pantauan Malang Posco Media, dalam lima tahun terakhir beberapa gedung dengan ketinggian lebih dari  lima lantai memang bertambah. Yang paling bisa dilihat adalah gedung tinggi sebuah hotel di Jalan Panji Suroso berdiri dengan tinggi 16 lantai.

Tidak hanya gedung komersial dan bisnis, gedung di lingkungan pendidikan pun juga bertambah tinggi. Di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) pun memiliki gedung-gedung fakultas yang terus dikembangkan. Beberapa di antaranya sudah mencapai enam sampai tujuh lantai.

Kekhawatiran akan keamanan gedung tinggi terhadap bencana kebakaran juga disampaikan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE MM. Sebelumnya kata Made, saat pembahasan anggaran, pihaknya sempat menyampaikan pengadaan sarana prasarana lebih memadai untuk menjangkau gedung tinggi.

“Pernah kita sampaikan tapi mereka masih butuh kajian dan DED (Detail Engineering Design),” kata Ketua PDI Perjuangan Kota Malang ini.

Made mengatakan pihaknya akan berinisiatif membahas pengadaan skylift crane tersebut. Yakni pada pembahasan APBD 2024 di tahun ini. DPRD Kota Malang akan mendorong dinas terkait segera melakukan kajian dan membuat DED tersebut.

DPRD Kota Malang, tambah Made, akan mendukung usulan anggaran karena memang pengadaan skylift crane vital. Apalagi  pembangunan gedung bertingkat oleh kalangan swasta maupun pemerintah terus berkembang. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img