spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

TGT Tingkatkan Sikap Sosial Peserta Didik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Sekolah merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan karena di lingkungan sekolah peserta didik dapat berinteraksi satu sama lain. Menurut (Rumahuru: 2020) sekolah merupakan tempat interaksi sosial untuk meningkatkan intelegensi, skill, serta rasa kasih sayang di antara peserta didik dengan yang lain serta dengan berinteraksi dengan guru.

Akan tetapi budaya sekolah secara tatap muka dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun lalu telah digantikan oleh pembelajaran secara online akibat pandemi Covid-19. Penggunaan teknologi di masa pandemi tersebut memiliki dampak yang serius pada aspek sosial peserta didik, terlebih pada jenjang siwa SMA/SMK.

Kini pembelajaran sudah dilakukan secara tatap muka. Ini menjadi harapan bagi para pendidik yang berperan sangat penting, terlebih untuk membangun kembali karakter peserta didik, menciptakan kelas sosial, serta menyediakan pembelajaran yang inovatif pascapandemi. Proses pembelajaran yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pemilihan model pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Guru pendidikan jasmani tentu harus mempersiapkan stategi dan model pembelajaran saat pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik agar mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di masa peralihan yang tentunya memerlukan adaptasi.

Selain itu, guru juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator yang mengupayakan terbentuknya sikap sosial peserta didik melalui berbagai model pembelajaran yang ada. Salah satu model pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang diyakini mampu meningkatkan sikap sosial peserta didik melalui aktivitas yang menyenangkan dan menarik yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif/ cooperative learning merupakan model yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan cara berkelompok sehingga memungkinkan terciptanya bentuk interaksi antar peserta didik dan guru (Murniasih: 2019).

Upaya guru dalam meningkatkan sikap sosial juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pujian atau persetujuan secara verbal terhadap suatu keterampilan tertentu yang telah dilakukan oleh peserta didik. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sikap sosial pada pembelajaran tatap muka, guru pendidikan jasmani hendaknya merencanakan suatu pembelajaran dengan menciptakan suatu strategi yang yang mampu membuat peserta didik aktif selama pembelajaran serta dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial atau nilai-nilai karakter itu sendiri.

Strategi yang diciptakan tentunya harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran saat ini. Guru dapat mendesain pembelajaran berbasis pendidikan karakter seperti Active Learning bermuatan karakter, Contectual Teaching Learning bermuatan karakter, serta metode dan strategi pembelajaran lain yang bermuatan karakter (Rumahuru: 2020).

Pembelajaran kooperatif/ cooperative learning cenderung belajar dengan cara berkelompok sehingga memungkinkan peserta didik untuk lebih berinteraksi dengan peserta didik yang lain serta kepada guru. Lebih dari itu, pembelajaran dengan model kooperatif dapat memunculkan berbagai sikap sosial antar peserta didik. Seperti kerjasama, sikap peduli dan toleransi, tanggung jawab, dan sikap sosial lain yang berguna untuk proses pendidikan jangka panjang (Murniasi: 2019).

Selain itu (Syaodih: 2007) merangkum kelebihan pembelajaran kooperatif antara lain (a) memberikan hasil yang lebih tinggi dalam pengembangan sikap sosial peserta didik (b) implementasi model pembelajaran kooperatif mampu memberikan dampak yang lebih beragam (variatif) terhadap keterampilan sosial peserta didik (c) dapat digunakan pada berbagai tingkat keterampilan peserta didik.

Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa jenis/ tipe. Salah satu model pembelajaran kooperatif learning sebagai upaya untuk meningkatkan sikap sosial yaitu  menggunakan tipe Teams Games Tournament (TGT). Tipe TGT menekankan pada permainan yang di dalamnya mengandung unsur kompetisi antar kelompok.

Teori John Lock (dalam Soemitro: 1992) menyatakan bahwa bermain dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, yang mana salah satu tujuan tersebut adalah meningkatnya kompetensi sosial peserta didik.         Pendapat lain dikemukakan oleh (Sekarwati: 2015) bahwa aktivitas yang dilakukan melalui permainan dalam model pembelajaran kooperatif dapat membuat peserta didik lebih rileks saat belajar, di samping itu mampu menumbuhkan sikap tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan yang sehat antar kelompok, serta adanya keterlibatan belajar peserta didik dalam kelompoknya (interaksi sosial).

Proses pembelajaran tatap muka sekarang menuntut guru bertindak kreatif dalam menyampaikan materi melalui modifikasi permainan. Guru dapat membuat kelompok-kelompok kecil  serta melakukan pertandingan/ games antar kelompok dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kondisi tersebut tentu akan menyenangkan sekaligus akan terjadi interaksi sosial antar peserta didik pada saat menyusun strategi untuk kemenangan kelompoknya. 

Selain itu, tipe TGT juga menuntut peserta didik untuk aktif mencari jawaban sendiri sehingga diperlukan banyak pengetahuan yang diperoleh dari membaca referensi maupun penjelasan dari guru sebelum bermain (Anggraeni: 2020).

Selain strategi dan model pembelajaran, hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan ketertarikan dan motivasi peserta didik dengan pelajaran adalah faktor media pembelajaran. Media pembelajaran sangat penting untuk didesain semenarik mungkin, terlebih pada pembelajaran tatap muka. Guru perlu memperhatikan media pembelajaran yang inovatif agar peserta didik belajar secara aktif dan nilai-nilai sosial mereka muncul selama pembelajaran berlangsung. Dampak nyata dari pembelajaran online adalah menurunnya sikap sosial dan karakter siswa. Guna menumbuhkan kembali nilai-nilai sosial atau nilai-nilai karakter siswa, salah satu strateginya adalah dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe TGT.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img