MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tepat pukul 14.00, Selasa (3/1) kemarin, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi. Yakni untuk Pertamax dari harga sebelumnya Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800.
“Iya betul harga turun. Harganya sesuai dengan itu,” terang Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Malang Raya Ahmad Ubaidillah Maksum dikonfirmasi Malang Posco Media, Selasa (3/1) kemarin.
Selain Pertamax, BBM jenis lain juga mengalami penyesuaian. Yakni untuk Pertamax Turbo dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.050 per liter. Kemudian Dexlite dari sebelumnya seharga Rp 18.300 per liter berubah menjadi Rp 16.150 per liter. Lalu Pertamina Dex dari Rp 18.800 per liter turun menjadi Rp 16.750 per liter. Sementara Pertalite dan Pertamina Bio Solar tidak mengalami penyesuaian harga.
Berdasarkan pantauan Malang Posco Media, beberapa SPBU di Kota Malang relatif belum menunjukkan peningkatan yang signifikan untuk pembelian jenis Pertamax. Pengendara masih mendominasi pembelian BBM jenis Pertalite yang harganya lebih murah Rp 2.800 per liter, atau seharga Rp 10.000 per liter.
“Sejak beberapa waktu lalu Pertalite memang ada kenaikan, switching dari Pertamax ke Pertalite. Paling sekitar 5 persen sampai 8 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir dalam akun Instagram pribadinya mengatakan kenaikan harga Pertamax ini menyesuaika dengan harga minyak dunia saat ini. Sebelumnya harga minyak sebesar 87 dollar per barel kemudian turun menjadi 79 dollar per barel.
“BBM non-subsidi memang mengikuti harga pasar di dunia. Sementara, kami berkomitmen tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite (harga tetap di Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.050 per liter) dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi (harga tetap di Rp6.800 per liter dari harga keekonomian Rp13.30 per liter),” sebutnya. (ian/aim)
