MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang berupaya untuk terus meningkatkan kesetaraan pendidikan bagi anak istimewa atau berkebutuhan khusus. Ditahun ini, renjcananya Disdikbud Kota Malang akan meningkatkan program andalannya yakni Jarik Ma’Siti atau akronim dari Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa.
Di Kota Malang program itu telah dilaksanakan dan diinisiasi oleh SMPN 10 Kota Malang. Program inilah yang akan dikembangkan pada tahun mendatang. Dan sudah meraih penghargaan.
“Kami mau mengembangkan Jarik Ma’Siti. Belajar menarik bersama anak istimewa. Karena kemarin sudah dapat penghargaan, kemudian kami evaluasi. Bagus program itu karena kita tidak membebdakan, mohon maaf, anak berkebutuhan khusus biar dia juga bangga. Program itu yang akan kami kembangkan ke semua sekolah,” ungkap Kepala Dinas Dikbud Kota Malang Suwarjana.
Dengan program tersebut, anak istimewa yang selama ini ‘terpinggirkan’, kini bisa bersekolah di sekolah formal seperti lainnya. Pelayanannya pun bahkan juga sama tidak dipisahkan antara anak istimewa dengan yang lainnya.
“Pengakuan sama, pembelajaran sama, gurunya yang harus telaten untuk mengajari. Antara satu dengan lain, ini mugkin sudah Matematika bab lima, lainnya bab tiga. Itu harus sama sama diberi pembelajaran itu dan adil,” jelasnya.
Maka selanjutnya, untuk masalah penilaian sudah ada tersendiri. Terlebih format penilaian di raport pendidikan saat ini sudah baru dan hal itu juga sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Kurikulum Merdeka itu sangat membantu anak-anak yang istimewa itu. Sekarang tinggal menyadarkan masyarakat. Harapan kami masyarakat tidak usah khawatir. Jangan menganggap anak berbeda karena tidak akan terganggu pendidikannya dan pelayanannya tidak akan terganggu,” yakinnya.
Sementara untuk pengajar atau tenaga pendidiknya, Suwarjana tidak khawatir. Sebab sejauh ini pihaknya sudah mempersiapkannya sejak jauh hari.
“Sifatnya pelatihan dan sosialisasi. Sebenarnya para guru sudah memiliki bekal itu. Hanya tinggal memantapkan dan menyadarkan bahwa mereka harus bekerja ekstra. Demikian juga sarana prasarananya, insya Allah sudah siap,” pungkasnya. (ian/aim)