spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

Agustus, Air Baku Tugu Tirta dari Sungai Bango

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kota Malang akan mendapat pasokan air bersih sebanyak 200 liter hingga 500 liter per detik dari Sungai Bango. Ini dipastikan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Perum Jasa Tirta I dengan Perumda Tugu Tirta Kota Malang tentag kerjasama penyelenggaraan sistem penyediaan air minum di Kota Malang, di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Jumat (6/1) kemarin.

PKS ini meliputi kerjasama pembangunan sistem Water Treatment Plant yang secara bertahap bisa memberikan pasokan air bersih untuk pelanggan Perumda Tugu Tirta Kota Malang hingga 500 liter per detik.  Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menjelaskan untuk tahap awal, WTP akan memberikan pasokan air bersih sebanyak 200 liter per detik. Dalam kerjasama yang berjalan hingga 20 tahun ke depan ini, pasokan air akan meningkat hingga mencapai 500 liter per detiknya.

“Dengan ini jaminan warga terhadap kebutuhan air bersih bisa bertambah dan meningkat. Apa yang dilalui sampai proses PKS ini ditandatangani sudah secara regulasi disusun dengan detail. Ke depan semuanya untuk memenuhi kebutuhan air Kota Malang,” tegas Sutiaji.

Upaya kerjasama ini juga vital menurutnya. Karena Pemkot Malang perlahan ingin mengupayakan kemandirian akan ketersediaan air baku. Selama ini sumber-sumber air bersih utama Kota Malang berasal dari daerah luar Kota Malang.

Untuk itulah, WTP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Malang lebih baik. Dan mengurangi tingkat ketergantungan penggunaan sumber air dengan daerah lain.

“Setelah ini, seluruh proses WTP akan dilakukan dan targetnya pertengahan tahun sudah bisa dimanfaatkan warga sekitar,” jelas Sutiaji.

Sementara itu Dirut PJT I Raymond Valiant Ruritan menjelaskan pihaknya menarget pada Agustus 2023 air bersih yang dihasilkan dari sistem WTP bisa dialirkan langsung ke tandon di Perumda tugu Tirta Kota Malang dan disalurkan pada warga Kota Malang.

Ia menegaskan, WTP akan memanfaatkan air Sungai Bango dengan kapasitas 200 liter per detik (lps) di tahap awal. Sungai Bango dipilih karena kualitas air bakunya dianggap lebih baik.

“Nantinya kita harapkan dari 200 lps (liter per second) bisa meningkat ke 300 lalu ke 500 lps. Tidak langsung. Plus minusnya sudah kita pertimbangan sesuai dengan kajian Tim Review WTP,” tegas Raymond.

Ia juga menerangkan bahwa dengan PKS ini, ditentukan pula nilai transaksi dari air minum hasil WTP sebesar Rp 1.600,00 per meter kubik. Nilai ini akan digunakan hingga masa kerjasama berakhir atau 20 tahun ke depan. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img