spot_img
Wednesday, June 18, 2025
spot_img

Ke Taman Edelweiss, Bisa Bawa Pulang Bunga Abadi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Taman Edelweiss, kini jadi jujugan wisatawan dari berbagai kota. Taman ini terletak di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Menuju ke lokasi Taman Edelweiss sungguh mengasyikan karena pemandangannya sangat indah, melewati perbukitan dengan jalan berkelok-kelok.

Malang Posco Media
Di Taman Edelweiss wisatawan bisa melihat langsung proses pembibitan Bunga Abadi. (jon soeparijono-MPM)

Dari Kota Malang taman yang menyuguhkan bunga abadi ini hanya berjarak sekitar 50 kilometer. Wisatawan bisa menggunakan mobil atau motor dan ditempuh dalam waktu sekitar 1, 36 jam dari pusat Kota Malang. Ada dua jalur menuju ke arah sana. Pertama lewat arah timur yakni melewati Kecamatan Jabung yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Kedua, lewat jalur utara melalui Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan lalu belok ke kiri ke arah Kecamatan Tosari.

Malang Posco Media
Bunga Edelweiss atau Bunga Abadi yang ada di kawasan Taman Edelweiss.(jon soeparijono-MPM)

Jika dari Kota Surabaya menuju Taman Edelweiss berjarak sekitar 100 Km dan bisa ditempuh dengan mobil sekitar 2,5 jam.

Tiba di Taman Edelweiss, wisatawan hanya dikenakan biaya masuk Rp 20 ribu. Di taman ini, wisatawan tak hanya melihat pemandangan perbukitan yang begitu indah, namun juga bisa melihat langsung serta mendapatkan penjelasan dari guide proses pembibitan Bunga Abadi itu. Mulai dari benih, hingga tumbuh kembangnya. Termasuk jenis-jenis bunga Edelweiss yang ada di Indonesia.

Malang Posco Media
Panorama perbukitan tampak begitu indah terlihat dari Taman Edelweiss. (jon soeparijono-MPM)

Wisatawan juga bisa membeli bunga Edelweiss dengan harga bervariasi. Mulai harga Rp 45 ribu, hingga 150 ribu. Di tempat ini, bunga Edelweiss dijual secara legal karena merupakan binaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Tidak hanya itu saja, pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman di café yang ada di lokasi taman ini. Dengan penyaji yang ramah, pengunjung bisa minum kopi dan makanan ringan sambil melihat perbukitan yang ada di depannya. Di area taman juga terdapat spot-spot cantik untuk berfoto ria.

Malang Posco Media
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah  Bank Indonesia (KPwBI) Malang Samsun Hadi (tengah) mengunjungi binaannya Taman Edelweiss. (jon soeparijono-MPM)

Tak heran jika keindahan taman ini, dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan terus mengalami peningkatan. Di tahun 2021 jumlah pengunjung mencapi 19 ribu. Tahun berikutnya yakni 2022 mencapai 38 ribu. Tentu saja, keberadaan taman ini mendapatkan berkah bagi masyarakat setempat.

Malang Posco Media
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah  Bank Indonesia (KPwBI) Malang Samsun Hadi menanam bibit Edelweiss di Taman Edelweiss. (jon soeparijono-MPM)

Taman ini dikelolah Kelompok Tani Hulun Hyang dan mendapatkan support dari Kantor Perwakilan Wilayah  Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Bantuan materiil serta pembinaan dilakukan Bank Indonesia berdampak luas bagi keberdaan taman ini. Taman ini juga mengandeng perguruan tinggi.

Malang Posco Media
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah  Bank Indonesia (KPwBI) Malang Samsun Hadi di kawasan Taman Edelweiss.(jon soeparijono-MPM)

Masyarakat sekitar mendapatkan penghasilan mulai dari lahan parkir, penjual souvenir hingga karyawan yang ada di taman ini. Begitupula warung-warung yang berada di kawasan taman ini, ramai pembelinya.

Pendapat yang diperoleh dari Taman Edelweiss ini mencapai Rp 400 juta dan bisa menyumbangkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Desa Wonokitri.

Malang Posco Media
wisatawan sambil santai menikmati pemandangan alam di kawasan Taman Edelweiss.(jon soeparijono-MPM)

“Wisata itu impacknya langsung terasa ke masyarakat. Kita juga mendorong usaha kecil UMKM, usaha masyarakat didorong supaya tumbuh,” kata Kepala KPwBI Malang Samsun Hadi.

Menurutnya dampak wisata ke masyarakat cukup banyak selain finansial. “Sangat teras sekali bagi masyarakat. Selama ini mereka adalah petani. Petani itu tergantung musimnya, tanamnya dan pendapat mereka tergantung siklus. Tetapi dengan kegiatan ini wisata ini ada café adan kunjungan  tentu ada pemasukan khusus finansial bagi mereka. Kedua mereka juga gotong royong membangun suatu usaha. Ini potensi yang perlu dikembangkan sebagai sumber ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ketua  Kelompok Tani Hulun Hyang Teguh Widodo mengatakan Taman Edelweiss ini juga memberikan PAD bagi pemerintah desa setempat. Apalagi pihak desa juga memberikan support keberadaan taman ini.

Malang Posco Media
Bunga Edelweiss yang bisa dibeli di kawasan Taman Edelweiss sebagai souvenir. (jon soeparijono-MPM)

“Suport dari berbagai pihak seperti Bank Indonesia menjadikan Taman Edelweiss ini semakin mendapatkan manfaat bagi masyarakat,” kata Teguh Widodo.(jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888