MALANG POSCO MEDIA – Awal tahun 2023 yang manis dibuka dengan prestasi. Adalah Pemkot Batu yang meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kota Batu masuk 10 Kota Besar di Indonesia yang realisasi Pendapatan Daerah dalam ABPD 2022 mencapai 105 persen atau Rp 1 triliun melebihi target sebesar Rp 47,2 miliar dari target 995,7 miliar.
Plh Wali Kota Batu Zadim Effisiensi menjelaskan bahwa pendapatan daerah mencapai 104,25 persen tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Pendapatan daerah lainnya. Serta dari retribusi yang masuk. Agar tahun 2023 pendapatan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, pihaknya meminta agar Bapenda terus jemput bola mendatangi resto hingga hotel baru yang telah berinvestasi di Kota Batu. Contohnya dengan memasang tapping box di resto dan hotel yang baru. Tujuannya agar tidak ada kebocoran pajak.
Dengan prestasi yang diraih tersebut, Pemkot Batu optimis realisasi pendapatan tahun 2023 ini mampu lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Mengingat sektor pajak hotel, hiburan dan resto mulai kembali normal dengan status pandemi yang turun menjadi endemi.
Maka prestasi ini harus menjadi pemicu Penjabat Wali Kota Batu nantinya agar bisa makin melejitkan realisasi pendapatan yang sudah ditarget dalam APBD 2023. Tentu dengan segala terobosa terobosan yang ciamik sehingga potensi potensi pendapatan yang sebelumnya bocor bisa tertangani dengan baik.
Ada banyak yang sektor yang masih bisa digenjot untuk menaikkan pendapatan asli daerah. Selain pajak hotel, resto dan kulner, pajak parkir juga patut menjadi fokus utama pendapatan asli daerah tahun 2023. Guna mewujudkan hal tersebut maka Dinas Perhubungan perlu melakukan terobosan terobosan agar pendapatan parkir di Kota Batu bisa dimaksimalkan.
Selain kawasan Alun alun Kota Batu, salah satu tempat yang potensial adalah Pasar Besar Batu. Bagaimana Dinas perhubungan dan Dinas Koperasi dan Perdagangan bersinergi untuk melakukan penataan parkir di pasar terbesar di Kota Batu tersebut. Kalau di Kota Malang sudah mengarah ke e-parking, kota Batu jangn buru buru. Yang penting pemetaan potensi potensi parkir di lokasi pasar sehingga bisa meniadi pendapatan yang menyumbang PAD 2023.
Tentu keberhasilan ini tidak lepas dari kedisiplinan kinerja dan semangat yang dibangun Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan wakilnya Punjul Santoso yang mengakhiri masa jabatannya 27 Desember lalu. Prestasi ini patut dipersembahkan untuk keduanya karena ini merupakan kerja kerasnya dalam mengelola dan mendorong OPD-OPD di lingkungan pemerintahan Kota Batu untuk terus meningkatkan pendapatam dari semua sektor.
Kalau Pemkot Batu bisa meraup pendapatan Daerah dalam APBD melebihi target, maka idealnya kota Malang dan Kabupaten Malang juga bisa dan harus bisa. Karena baik Kota Malang maupun Kabupaten Malang punya potensi pendapatan yang masih bisa dimaksimalkan. Kalau sebelumnya gerak pemerintahan dan OPD agak tersendat karena pandemi, maka tahun 2023 ini sudah tidak ada alasan lagi ada hambatan. Semua sudah waktunya loss gass poll untuk meraih pendapatan setinggi tingginya.
Kota Malang jelas harus bekerja lebih keras lagi karena PAD 2023 memang ditarget 1 triliun lebih. Itu karena Pemkpt Malang berfokus pada pelayanan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, termasuk harus membangun kawasan kawasan ikonik wisata yang akan menghasilkan pendapatan parkir juga. Seperti yang dilakukan di kawasan Kayutangan Heritage.
Termasuk harus menyiapkan operasionalnya Malang Creative Centre yang diharapkan juga menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru di Kota Malang. Karena itu Bapenda Kota Malang juga harus lebih gencar menyapa warga, khususnya ke kantong kantong kuliner dan kafe yang selama ini masih belum tersentuh pajak. Persoalannya sekarang adalah tinggal mau bergerak atau hanya menunggu para wakib pajak sadar untuk membayarkan kewajibannya.
Kabupaten Malang juga lebih bisa kalau hanya meraup Rp 1 triliun. Jangan bicara darimama dulu, tapi bicara komitmen dulu dalam perencanaan APBD 2023 kemarin. Dengan luasan wilayah yang sedemikian besar maka asumsinya pendapatan asli daerahnya harusnya lebih besar dari Kota Batu dan Kota Malang.
Tapi faktanya tidak. Itu karena sumber sumber potensial pendapatan juga tidak menghasilkan pendapatan yang maksimal. Karena itulah OPD -OPD penghasil yang diharapkan bisa menjadi penyumbang PAD harus ekstra keras untuk memenuhi targetnya. Sehingga pendapatan yang ditetapkan bisa terpenuhi bahkan melampaui target.
Kuncinya semua OPD bersinergi satu sama lain dalam mewujudkan perencanaan bersama, khususnya terkait dengan target PAD 2023. Jangan ada lagi OPD yang hanya mementingkan bidangnya tapi mengabaikan bidang yang lain. Semua harus saling mengisi satu sama lain sehingga grand desain pembangunan Malang Makmur juga bisa terwujud secara bersama dan mudah.
Bila PAD di semua wilayah Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten terpenuhi maka pendapatan itu juga akan kembali ke masing masing wilayah untuk kesejahteraan masyarakat, perbaikan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Tahun 2023 adalah tahun politik. Jangan sampai kericuhan politik yang bakal dimulai pertengahan tahun ini bakal mengganggu stabilitas kinerja aparat pemerintahan. Jangan sampai program mengejar pendapatan daerah terganggu karena situasi politik. Jangan sampai program kerja yang tersusun rapi tidak terlaksana karena harus tergusur urusan politik.
Kota Batu sudah menorehkan kesuksesannya. Menjadi peringkat ke delapan dari 10 Kota Besar di Indonesia yang memperoleh pendapatan daerah tertinggi. Maka 2023 giliran Pemkot Malang dan Pemkab Malang yang bisa menembus 10 besar Kota/ Kabupaten dengan perolehan pendapatan daerah tertinggi di Indonesia. Tahun 2023. Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu harus Lebih Hebat! (*)