spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

Warga Kabupaten Malang Dukung Tuntaskan Jalan Tembus

Lepaskan Ego Sektoral!

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Pembangunan jalan tembus Jalan Danau Jonge-Jalan Terusan Sulfat Kota Malang via wilayah Kabupaten Malang jadi ujian melawan ego sektoral. Apalagi pembangunan akses alternatif Exit Tol Madyopuro itu dibutuhkan warga.

Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengingatkan pembangunan Malang Raya harus terintegrasi. Tak terhalang teritorial.  Ini ditegaskannya menanggapi lanjutan pembangunan jalan tembus Jalan Danau Jonge- Jalan Terusan Sulfat. 

“Tugas kita semua ini melayani dan mempermudah akses semua warga negara. Jangan sampai terhalang teritorial sendiri. Paradigma ini yang harus dikuatkan, terutama dalam pembangunan daerah,” jelas Sutiaji kepada Malang Posco Media, Selasa (10/1) kemarin.

Ia mengatakan hal itu merupakan modal utama pembangunan daerah bisa maju dan berhasil. Dikatakannya, negara dan turunannya yakni daerah harus berpikir ke depan. Tidak menggantungkan pemikiran pada untung rugi saja.

Saat ditanya mengenai komunikasi lanjutan untuk mempercepat realisasi lanjutan pembangunan jalan tembus tersebut, Sutiaji menegaskan sudah melakukannya.

“Sudah dilakukan komunikasi antar daerah. Kami terus mendorong segera realisasi. Karena sudah ada komitmen sebelumnya untuk dilakukan secara kolaboratif. Kita terus dorong,” papar orang nomor satu di Pemkot Malang ini. 

Ia menambahkan pembahasan  mempercepat realisasi jalan tembus Jalan Danau Jonge- Jalan Terusan Sulfat dilakukan melalui beberapa pertemuan. Salah satunya saat Pemkot Malang mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).

Dikatakannya Pemkot Malang selalu mengundang daerah-daerah aglomerasi. Yakni Pemkab Malang maupun Pemkot Batu.

 “Ketika musrenbang kota selalu menghadirkan perwakilan dari daerah aglomerasi, bahkan juga provinsi. Ini dilakukan untuk menguatkan komitmen bersama. Untuk membuat dokumen pembangunan bersama dengan komitmen antar daerah,” papar Sutiaji.

Sementara itu progres pembangunan jalan tembus yang tak kunjung realisasi menimbulkan tanda tanya di masyarakat. Khususnya warga di wilayah Mangliawan Kecamatan Pakis.

Untuk diketahui Jalan Danau Jonge-Jalan Terusan Sulfat Kota Malang melewati wilayah Kabupaten Malang. Yakni Sawojajar II di  di wilayah Mangliawan Kecamatan Pakis.

Bunarto (47) salah satu warga mengaku mendapatkan informasi mengenai pembangunan jalan tembus sejak lama. “Tapi tidak tahu lagi kelanjutanmya,” kata pria 47 tahun ini.

Sejumlah jalan gang di sekitar jalan tembus, diakuinya banyak dibangun masyarakat secara swadaya. “Warga bangun karena buat jalan alternatif memutar. Kalau saya selama ini tidak mendapat pemberitahuan, sebenarnya yang penting jelas (pembangunan),” tambahnya.

Ketua RT 01 RW 14  Arifin menyampaikan hingga kini informasi seputar pembangunan jalan tembus masih sebatas informasi mulut ke mulut. Tidak ada rincian yang jelas dari apa yang bakal direncanakan. 

Dikatakannya, selama ini masyarakat tidak berkeinginan untuk menolak atau mempersulit rencana pembangunan. Malahan lebih mendukung dan siap saja jika tanah dibebaskan.

“Kalau dari pendapat warga yang kena jalan tembus itu mereka sudah siap. Karena untuk fasilitas jalan umum. Sudah saya sampaikan dan tanyakan beberapa kali. Tetapi memang warga belum pernah diajak musyawarah oleh pemerintah,” tambahnya.

Warga siap jika harus menjual tanah milik mereka. Asalkan ada kejelasan harga yang disepakati semua pihak termasuk pemilik bangunan. Mereka tak menginginkan lebih untuk dicarikan tukar guling atau ganti rugi tanah.

Arifin mengungkapkan, tanah di wilayah itu memang bukan masuk di rencana fasilitas umum Perum Perumnas. Melainkan lahan milik warga.

Sementara itu Bupati Malang HM Sanusi belum memberikan konfirmasi terkait upaya lebih jauh mengenai pembangunan jalan tembus di wilayah Mangliawan itu. Begitu juga pihak Perumnas, juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan. (ica/tyo/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img