MALANG POSCO MEDIA-Para kontraktor bersiaplah. Februari bulan depan hingga Maret mendatang mulai tender proyek ratusan miliar yang didanai APBD di Malang Raya. Pemkab Malang, Pemkot Malang dan Pemkot Batu mulai bersiap umumkan lelang pekerjaan infrastruktur. (baca grafis)
Pemkab Malang salah satunya. Dokumen perencanaan sudah disusun. Selanjutnya satu per satu segera ditender.
“Saat ini sedang mengumpulkan syarat-syarat lelang. Baru setelah itu pekerjaan dapat dilelang,’’ kata Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Ir Suwiknyo.
Karena itulah diperkirakan lelang proyek bisa digelar akhir Februari atau awal Maret mendatang. Dia mengatakan khusus pagu anggaran pekerjaan jalan dalam APBD 2023 mencapai Rp 250 miliar. Anggaran tersebut untuk pekerjaan pemeliharaan dan peningkatan jalan. Mulai dai jalan antar desa, jalan antar kecamatan maupun jalan kabupaten. “Juga ada yang prioritas, yaitu jalan menuju tempat wisata,’’katanya.
Dia menambahkan, pekerjaan infrastruktur jalan merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Itu sesuai usulan masyarakat. Baik melalui musrenbang, pokir anggota DPRD maupun teknokratik.
Selain jalan, ada dua jembatan yang menjadi prioritas Dinas PU Bina Marga tahun ini. Dua jembatan itu berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Yaitu satu di Desa Sidoasri dan satu lagi di Desa Sitiarjo.
Dua jembatan ini menjadi prioritas pembangunan karena putus akibat banjir beberapa waktu lalu. “Ini pembangunan mulai dasar. Total anggarannya Rp 6,5 miliar. Rinciannya Rp 3,7 miliar untuk jembatan di Desa Sitiarjo dan Rp 2,8 miliar untuk jembatan di Desa Sidoasri,’’ tambahnya.
Sementara itu Inspektur Pemkab Malang Tridiyah Maistuti membenarkan bahwa seluruh proyek pekerjaan yang telah disusun oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), wajib segera dilelang. Ini sebagai upaya percepatan penyerapan, sekaligus untuk menekan terjadinya inflasi.
“Ada surat dari Mendagri tanggal 9 Desember 2022. Surat tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri no 84 tahun 2022 tentang pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Intinya dalam surat tersebut, triwulan I serapan anggaran pemda mencapai 20 persen, triwulan II 50 persen, triwulan III 75 persen dan triwulan IV 95 persen,’’ katanya.
Dari surat itulah, Tridiyah mengatakan pihaknya mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera menyusun dokumen lelang. Inspektorat terlibat dalam pengawasan pekerjaan proyek. Terutama proyek strategis. Pihaknya akan melakukan pengawasan mulai awal perencanaan sampai proyek selesai dan diserahkan.
“Karena itulah, kami mendorong teman-teman OPD tidak menunda pekerjaan. Ini dilakukan untuk percepatan penyerapan anggaran,’’ tandasnya.
Begitu juga di Pemkot Malang. Lelang proyek yang didanai APBD Kota Malang tahun 2023 diproyeksikan mulai bulan depan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Dandung Djulharjanto menjelaskan proses tersebut masih dilakukan di tahap awal. Yakni penyusunan dan melengkapi berkas-berkas lelang.
“Ya prosesnya kan banyak juga. Paling tidak Februari atau Maret. Yang mau kita kerjakan di bulan itu salah satunya proyek sudetan Jalan Danau Jonge,” jelas Dandung kepada Malang Posco Media.
Dijelaskannya proyek tersebut menjadi salah satu proyek infrastruktur dengan anggaran besar. Alokasi anggarannya Rp 6 miliar. Kegunaannya mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan Sawojajar.
Proyek sudetan ini dimulai di Jalan Danau Jonge. Pada saluran tersebut, aliran air dari saluran-saluran drainase kawasan rawan banjir di Sawojajar seperti Jalan Danau Toba, Jalan Danau Bratan dan sekitarnya bisa dilimpahkan ke arus sudetan.
Kemudian proyek lain seperti perbaikan atau rehabilitasi tiga jembatan akan dilelang. Yakni Jembatan Brawijaya, Jembatan JA Suprapto dan Jembatan Majapahit. Ketiganya memiliki total pagu anggaran hingga Rp 52 miliar.
Lebih lanjut Dandung mengatakan secara bergiliran dan bertahap akan masuk pada sistem pengadaan hingga pertengahan tahun nanti.
“Semua sudah mulai disusun kok, berkas-berkas pengadaannya. Mulai Februari ini, Maret sudah mulai masuk Unit Layanan Pengadaan,” jelas Dandung.
Sementara itu pantauan Malang Posco Media di laman Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) Kota Malang sejak awal tahun hingga Kamis (12/1) kemarin, pengadaan yang masuk baru tercatat dua pengadaan saja. Itupun semuanya non tender atau pengadaan langsung.
Yakni Belanja Jasa Penyelenggaraan Acara milik satuan kerja Kelurahan Pisangcandi senilai Rp 81 juta. Dan pengadaan yang sama milik satuan kerja Bappeda senilai Rp 195 juta.
Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Malang Eko Setyo Mahanani mengakui belum banyak pengadaan tender yang masuk. Hal ini dimungkinkan karena masih dilakukan proses pemberkasan pengadaan.
“Kalau udah masuk ke kami pasti diproses di ULP. Untuk yang belum, bisa dikonfirmasi ke dinas-dinas terkait saja,” kata Eko.
Pemkot Batu juga mulai siapkan tender. Terutama proyek infrastruktur. Plh Wali Kota Batu Zadim Effisiensi mengatakan secara umum anggaran belanja diprioritaskan belanja publik atau pelayanan umum. Dari belanja publik tersebut, ada lima proyek besar yang harus dikerjakan.
“Untuk proyek besar tahun ini ada lima. Di antaranya pembangunan Cold Storage Rp 12 miliar di Kelurahan Dadaprejo, Gudang Arsip Rp 4 miliar di Kelurahan Sisir, SMPN 7 Tahap II Rp 7 miliar di Kelurahan Dadaprejo,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media.
Kemudian dua lainnya pembangunan Jalan Tembus Metro-Sidomulyo Rp 5,8 milar. Serta pedestrian di jalan protokol senilai Rp 3,4 miliar.
“Proyek-proyek besar tersebut kami pastikan selesai tahun ini. Oleh karena itu kami meminta agar dinas terkait sesegera mungkin menayangkan proyek tersebut di triwulan I ini,” bebernya.
Zadim menerangkan bahwa proyek-proyek tersebut merupakan pembangunan fisik yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Batu. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, peningkatan fasilitas pendidikan dan mengurai kemacetan.
“Contoh untuk peningkatan perekonomian masyarakat seperti cold storage. Dengan dibangunnya gudang penyimpanan sayur dan buah diharapkan petani mampu menjaga harga pasar saat panen raya,” ungkapnya.
Kemudian untuk pembangunan jalan tembus Metro-Sidomulyo juga sama. Selain mengurai kemacetan mampu meningkatkan perekonomian warga di Sidomulyo dengan adanya jalan tembus.
“Sedangkan gudang Arsip untuk memastikan seluruh arsip Pemkot Batu tersimpan dengan rapi. Dan SMPN 7 Tahap II untuk meningkatkan fasilitas bagi para siswa agar belajar dengan maksimal,” imbuhnya.
Kepala DPKP Kota Batu Bangun Yulianto menambahkan ada tiga proyek prioritas yang bakal diwujudkan pihaknya tahun ini. Yakni Cold Storage, Gudang Arsip dan SMPN 7 Tahap II.
“Dari tiga proyek tersebut saat ini untuk progres SMPN 7 tahap II dalam proses review harga. Karena kemarin kami masih pakai perencanaan tahun 2021 dan perlu penyesuaian. Begitu juga dengan Depo Arsip. Keduanya kami jadwalkan bisa masuk ULP pada bulan Februari,” ungkapnya.
Sedangkan cold storage pihaknya menunggu tindak lanjut dari Dispertan. Pihaknya berharap Dispertan segera melengkapi persyaratan agar bisa naik lelang triwulan I. (ira/ica/eri/van)