MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Tindak lanjut penanganan pasca kebakaran yang membuat 20 bedak milik sembilan pedagang ludes di Pasar Relokasi Kota Batu dilakukan oleh Pemkot Batu dan Polres Batu,Kamis (12/1) kemarin.
Plh Wali Kota Batu, Zadim Effisien mengatakan, Pemkot Batu melalui Diskoperindag telah melakukan pendataan bagi pedagang yang bedaknya terbakar di kantor UPT Pasar Relokasi. Diskoperindag telah memastikan ada 20 bedak milik sembilan pedagang yang terdampak musibah.
“Hasil pendataan Diskoperindag ada 20 bedak milik sembilan pedagang yang terdampak musibah. Setelah dilakukan pendataan, pedagang dipindah ke tempat (bedak,red) yang kosong sesuai hasil pertemuan dengan kordinator pedagang,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media.
Pemkot Batu, lanjut dia, juga akan membantu sembako bagi pedagang yang tidak berjualan sementara waktu akibat bedaknya terbakar. Selain itu juga akan segera melakukan perbaikan listrik oleh Diskoperindag.
Ditambahkan oleh Kepala Diskoperindag Kota Batu Eko Suhartono bahwa pasca kebakaran terjadi pedagang yang tidak terdampak masih bisa berjualan seperti biasa. Hanya saja, ada 50 bedak tidak bisa berjualan yang ada disekitar titik kebakaran sementara waktu karena harus di police line.
“Untuk 50 bedak kemungkinan baru bisa buka dan berniaga seperti biasanya menunggu keputusan dari tim, terutama bagi pedagang yang membutuhkan listrik. Sedangkan bagi pedagang yang tidak membutuhkan listrik besok (hari ini.red) sudah boleh buka,” ungkapnya.
Sedangkan bagi sembilan pedagang yang terdampak kebakaran parah, Diskoperindag mengusulkan solusi yang bisa dipergunakan agar para pemilik bedak yang terbakar bisa segera berjualan. Yakni dengan menggunakan kios milik pedagang lain yang tidak dioperasikan.
“Solusi paling cepat adalah kios kosong bisa dimanfaatkan untuk mereka yang kiosnya terbakar. Artinya ini, ada empati dari sesama pedagang untuk menyelesaikan masalah. Apalagi sekitar 3 bulan lagi pedagang akan kembali berjualan di Pasar Besar yang progress-nya sudah 83 persen,” ujarnya.
Sementara dari Polres Batu telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kebakaran yang melanda puluhan kios di Pasar Relokasi Kota Batu, pada Rabu malam (11/1) dan Kamis (12/1) pagi kemarin.
Diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Batu AKP Yussi Purwanto bahwa proses olah TKP dilakukan untuk awal titik api yang menyebabkan sebanyak 20 bedak di Pasar Relokasi tersebut terbakar.
“Kami melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab kebakaran. Dari hasil sementara olah TKP dan pemeriksaan para saksi yang ada di Pasar Relokasi Kota Batu tersebut, kebakaran dipicu pemanas air yang tetap menyala atau tidak dimatikan oleh salah satu pedagang di pasar tersebut,” paparnya
Menurutnya, salah satu pedagang tersebut meninggalkan kios miliknya untuk pulang ke rumah pada saat listrik padam di Pasar Relokasi Kota Batu tersebut. Akibat listrik padam, pedagang tersebut lupa untuk mematikan atau mencabut pemanas air tersebut.
“Pedagang itu pulang karena memang listrik padam. Namun ketika listrik menyala, listrik pemanas air lupa dicabut dan membuat beban listrik tinggi dan mengakibatkan korsleting listrik hingga memicu percikan api dan terjadi kebakaran,” ungkapnya.
Namun, Yussi tak mau berspekulasi akibat kebakaran yang berdampak pada kerugian kurang lebih sebesar Rp250 juta tersebut. Sehingga pihaknya masih akan membawa sejumlah barang bukti dan temuan di TKP ke laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab musibah tersebut. Sejumlah material yang terbakar diantaranya adalah plastik, kertas dan sejumlah barang lainnya. (eri/nug)