.
Friday, December 13, 2024

Mundur dari PSSI, IB Kembali Urus Arema FC

Berita Lainnya

Berita Terbaru

La Nyalla Matalliti dan Erick Thohir Ramaikan Bursa Calon Ketum PSSI

MALANG POSCO MEDIA- Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus pemilik saham terbesar Arema FC Iwan Budianto mundur dari PSSI.

Ia juga tak  mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan sebagai Exco PSSI periode 2023-2027.

Alasannya karena tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, (1/10/2022)  merenggut banyak korban meninggal. Sebelumnya sejak Tragedi Kanjuruhan nama Iwan Budianto kerap dicari. Apalagi, setelah diketahui pria dengan sapaan akrab IB itu merupakan pemilik saham terbesar Arema FC. Ia memilih bekerja ‘di balik layar’, terutama untuk timnya ketika Gilang Widya Pramana memutuskan mundur dari jabatan presiden klub.

IB masih banyak menjalankan tugasnya sebagai Waketum PSSI. Sementara di Arema FC dia sempat menyatakan mundur di tahun 2019 dari jabatan CEO.

Namun sebagai direksi Arema FC, IB tetap andil dalam upaya meringankan beban korban meninggal dan korban luka. Seperti secara langsung menginstruksikan kelangsungan Crisis Center dengan membentuk tim memberikan bantuan dan pendataan secara detail baik yang berada di wilayah Malang maupun luar Malang.

Di sela Kongres Biasa yang dilakoni PSSI  di Hotel Sultan, Minggu (15/1) kemarin, pernyataan mundur pun disampaikan Iwan Budianto. Ia tak mau lagi menjadi bagian kepenguruan atau Exco PSSI periode selanjutnya, 2023-2027.

Dia mengungkapkan sikapnya itu merupakan salah satu bagian dari tanggung jawab moral usai terjadi Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa. “Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI. Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan,” ujar Iwan Budianto.

IB berharap, Kongres Luar Biasa yang nantinya akan memilih Ketua Umum dan jajaran Exco untuk periode 2023-2027 berjalan lancar. Selain itu, kepengurusan terpilih bisa bekerja maksimal sesuai amanah para voter serta melakukan perbaikan di sepak bola ke depannya.

“Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027, semoga bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara,” tambah dia.

Pascamundur dan tak lagi di jajaran elite PSSI, IB berjanji segera kembali ke Arema FC. IB akan fokus memimpin langsung pemulihan tim Singo Edan yang kondisinya diakui dia kini memprihatinkan.

Dalam prioritasnya, yakni akan menjalin komunikasi dengan para keluarga korban, Aremania dan stakeholder sepak bola di Malang Raya untuk membicarakan masa depan Arema FC. “Kami tiada henti untuk meminta maaf, dan kami ingin bangkit bersama untuk menyembuhkan luka yang kita rasakan. Kami memaklumi dan memahami apapun respon yang ditujukan kepada kami. Namun terimalah ikhtiar untuk berbenah dan meraih harapan baru agar lebih baik dan pulih,” tambah dia.

Sementara itu, Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arfianto menanggapi mundurnya IB dari PSSI. Pihaknya menyambut baik kembalinya IB ke Arema FC.

Tatang berharap, IB yang kembali ke direksi akan tetap melanjutkan program tanggap darurat membantu para keluarga korban pasca100 hari Tragedi Kanjuruhan.

“Program lanjutan crisis center perlu, sebelumnya klub telah memberi total bantuan sebesar 35 juta untuk masing masing korban meninggal total 135 korban, 24 korban luka berat dan sekitar 160 luka ringan,” paparnya.

Selain itu,  Arema FC disebutnya masih menghadapi banyak ujian. Mulai menjalani keputusan Komisi Disiplin PSSI untuk bermain tanpa penonton di radius 250 km di luar Malang sampai akhir kompetisi lalu denda Rp 250 juta. Efek hukum juga dirasakan Arema FC, menghadapi gugatan pidana dan perdata.

“ Kita hampir 80 persen karyawan dan pimpinan di Arema FC proaktif memberikan keterangan agar proses hukum berjalan objektif. Kita sama juga berjuang mencari keadilan,” tandas dia.

Sementara itu, Minggu (15/1) kemarin PSSI melakukan Kongres Biasa 2023 di Hotel Sultan, Jakarta. Pada kegiatan tersebut ada sejumlah agenda seperti pengesahan laporan aktivitas serta keuangan 2022, rencana program serta anggaran 2023 dan penetapan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Kongres ini diikuti 87 delegasi yang mempunyai hak suara. Nantinya KP dan KBP terpilih akan bekerja untuk memproses menuju kongres (KLB) pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif pada 16 Februari 2023.

Dalam Kongres Biasa  dipilih Komite Pemilihan (KP) KLB PSSI 2023 yakni Amir Burhanuddin (Ketua), Sudarmadji, Ismu Puruhito, M. Armisyam Latuconsina, Aulia Arief, Paska Sembiring dan Aditya Yando. Kemudian, untuk Komite Banding Pemilihan (KBP) KLB PSSI 2023 adalah Gusti Randa (Ketua), Aven Hinelo, Diego Saputra dan Joko Tetuko.

Sementara itu, sejumlah nama sudah menyatakan kesiapannya  mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI, juga jajaran Exco. Dua sosok, yakni La Nyalla Matalliti dan Erick Thohir sebagai calon ketum, dan Ratu Tisha Destria yang siap menjadi calon wakil ketua umum.

La Nyalla adalah orang pertama yang mendaftarkan diri dan menyampaikan berkas pendaftaran untuk Calon Ketua Umum PSSI. Dia menyerahkan berkas pendaftaran kepada staf  PSSI di GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/1/2023) pekan lalu. Hari itu sekaligus telah mendeklarasikan secara resmi sebagai kandidat Ketum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.

“Bersaing dengan siapa saja saya siap. Saya kalau sudah mendaftarkan diri, saya tidak lihat siapa dia. Yang saya lihat adalah bahwa saya mau bekerja untuk PSSI agar bisa kembali jaya seperti ketika saya memegang PSSI,” katanya.

Sedangkan Erick Thohir dan Ratu Tisha menyerahkan berkas, Minggu (15/1) kemarin. Erick Thohir mendaftar sebagai calon ketum PSSI. Sementara Ratu Tisha menjadi calon waketum.

Erick Thohir menyerahkan formulir pendaftaran ke Kantor PSSI yang berada di Lantai 6 GBK Arena, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.00 WIB. Tak lama setelah itu, gilira  Ratu Tisha yang datang. Keduanya juga kompak memakai jaket berwarna merah.

“Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan. Membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan, dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional,” ujar Erick Thohir, dihadapan puluhan awak media.

Menurut dia, yang harus dilakukan adalah bernyali untuk sepak bola yang bersih dan berprestasi.  “Itu yang terpenting. Jadi bongkar-bongkar untuk perbaikan masa depan sepak bola nasional. Kita harus memastikan ke depan jangan ada tangan-tangan kotor di sepak bola Indonesia, kita harus perbaiki ini,” katanya.

Sementara itu, Ratu Tisha berharap dukungan. Ia siap kembali terjun ke dunia yang dia cintai. “Mohon doa dan dukungannya. Selayaknya ini menjadi selama kurang lebih 20 tahun saya tekuni. Bagi saya sepak bola itu pengabdian. Mungkin ini momen haru buat saya ketika memutuskan mengabdi dan bekerja di bidang yang saya cintai yaitu sepak bola,” kata Ratu Tisha.(ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img