spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

FK UM Dapat Izin Kemenkes, Diharapkan Agustus Sudah Dibuka

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah melalui tahapan yang cukup panjang untuk dapat direalisasikan, Fakultas Kedokteran di lingkungan Universitas Negeri Malang (UM) akhirnya mulai mendapatkan titik terang. Hal tersebut dikarenakan FK UM sudah mendapatkan izin resmi pendirian secara langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Izin pertama sudah keluar, yakni dari Kementerian Kesehatan. Memang secara prosedural, sebelum kita mendirikan Fakultas Kedokteran memang harus mendapatkan rekomendasi izin dari beberapa pihak. Salah satunya dari Kemenkes ini,” ungkap Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal,M.Pd, kepada Malang Posco Media, Kamis (19/1) kemarin.

Izin tersebut diberikan setelah Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes hadir secara langsung ke UM untuk melakukan diskusi bersama tim serta melakukan peninjauan terhadap gedung dan fasilitas yang telah disediakan. Selain itu kedatangan dari Dirjen Tenaga Kesehatan adalah untuk melakukan review terhadap dokumen-dokumen pendukung.

“Alhamdulillah kemarin Kemenkes menyerahkan langsung kepada kami yang diwakili oleh Rektor berupa satu lembar surat rekomendasi izin, bahwa UM boleh mendirikan prodi Kedokteran. Ini merupakan satu modal yang sangat besar dan bagus,” tutur Prof. Ibrahim.

Selain mendapatkan izin dari Kemenkes, dalam waktu dekat UM akan kembali mendapatkan visitasi langsung dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).  Visitasi langsung tersebut sebagai tindak lanjut dari desk evaluation dokumen-dokumen yang sudah direview.

“Yang ketiga kami juga sudah mempersiapkan untuk mendapatkan visitasi akreditasi minimal dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Dan Insyallah setelah KKI oke, tinggal mengirimkan borang-borang ke LAM-PTKes,” ujarnya.

Setelah mengirimkan borang-borang tersebut, maka akan dilanjutkan dengan adanya visitasi dari LAM-PTKes ke UM untuk meninjau secara langsung. Dia mengatakan bahwa setelah kunjungan tersebut dan mendapatkan izin dari LAM-PTKes maka UM siap mengoperasikan prodi Kedokteran.

“Harapan kami adalah tahun ajaran 2023-2024 nanti ini, ya artinya Agustus ini, UM sudah bisa membuka program studi S1 Kedokteran untuk yang pertama kalinya adalah 50 mahasiswa,” jelasnya.

Untuk melengkapi persyaratan salah satunya dengan kepemilikan rumah sakit, terdapat dua langkah yang akan di tempuh oleh UM. Yang pertama UM bekerjasama dengan RS Kanjuruhan, Kabupaten Malang sebagai rumah sakit pendidikan utama. Hal tersebut dikarenakan RS Kajuruhan sudah memenuhi syarat sebagai rumah sakit pendidikan utama.

“Lalu dibackup dengan tiga rumah sakit satelit sebagai aturan dari negara, yakni RSUD Wlingi, RS Porong dan RSJ Lawang. Semua sudah PKS dan MoU dengan UM, dan siap mensupport perkuliahan yang ada di UM, khususnya bagi prodi kedokteran sendiri,” kata Prof. Ibrahim.

Untuk pengajuan akreditasi ke LAM-PTKes terdapat beberapa dua hal yang dipersiapkan, diantaranya adalah kelengkapan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti naskah akademik, uji kelayakan, kurikulum dan beberapa hal penting lainnya.  

“Setelah kita upload ke LAM-PTKes, nantinya tinggal mereka datang  ke UM untuk meninjau persiapan secara langsung pembukaan prodi kedokteran,” imbuhnya.

Kedepannya UM akan mengembangkan rumah sakit tersendiri yang terintegrasi dengan prodi S1 Kedokteran. Untuk sementara belum diputuskan untuk lokasi pendiriannya.  Namun UM sudah memiliki lahan di Sawojajar.

“Kedepannya UM akan memiliki enam prodi. Semula kami memfokuskan pada Prodi Kedokteran Ilmu Keolahragaan. Namun KKI mengusulkan Kedokteran Olahraga Promotif Preventif, karena itu masih langka,” tutpnya.

Enam prodi yang akan berada di bawah naungan FK UM diantaranya adalah Prodi Kedokteran, Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prodi Gizi, Prodi Farmasi, Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan. (adm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img