.
Thursday, December 12, 2024

Kunker Kemensos dan Kemenkeu di Pujon

Rp 476 Triliun Dana Perlindungan Sosial, Jangan Ada Korupsi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Perhatian terhadap kelompok masyarakat rentan menjadi atensi Kementerian Sosial (Kemensos). Pun dengan dukungan dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI melalui anggaran untuk perlindungan sosial. Gelontoran Rp 476 triliun kepada Kemensos diwujudkan berbagai program yang peruntukannya lansia hingga disabilitas.

Salah satu program itu, yakni Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dirasakan di Kabupaten Malang. Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menkeu Sri Mulyani Jumat (20/1), melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pujon untuk mengetahui langsung dan mengawal program perlindungan sosial yang digelontorkan.

Sri Mulyani mengatakan, dirinya mengawal bersama Kemensos untuk memastikan terserap demgan baik pada masyarakat tanpa dikorupsi. Ia menekankan anggaran perlindungan sosial ditunjukkan untuk melidungi masyarakat yang paling rentan. “Kami senang dapat melakukan kunjungan kerja bersama Mensos RI guna melihat pelaksanaan program kerja Kemensos. Salah satunya dia dapat menyaksikan alat bantu dari Kemensos RI untuk para penyandang disabilitas sehingga mereka dapat semakin berdaya dan produktif,” katanya di Kantor Kecamatan Pujon, kemarin.

Tahun 2022, kata Sri Mulyani, Kemrnsos meminta anggaran spesial tambahan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 198 miliar. Dana tersebut dipakai untuk memberikan makanan lansia dan sudah digunakan seluruhnya. Pihaknya mendukung apa yang dilakukan Kementerian Sosial, sebab Kemensos selalu melihat dari kemiskinan, disabilitas, dan pemberdayaan sebagai satu paket kegiatan.

“Tadi bahkan beberapa program PENA yang disampaikan kombinasi Dari APBN dengan bank Indonesia dengan Pak Andreas sebagai anggota DPR, beliau meyakinkan bahwa kita semua bisa berkolaborasi. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Tahun ini Rp 476 miliar kita kawal,” tambahnya.

Di sisi lain ia juga meminta pemerintah daerah Malang Raya untuk berkontribusi. Terutama berperan dalam perlindungan sosial secara gotong royong. “Jangan lupa dari APBN juga ada transfer ke pemerintah daerah, DAU DAK, dana bagi hasil, kalau Cukai, itu juga bisa digunakan oleh pemerintah daerah. Jadi tidak hanya Bu Risma sendiri ngurusin seluruh Indonesia. Semoga seluruh anggaran dari perlindungan sosial yang sudah dialokasikan di APBN, benar-benar bisa dirasakan manfaatnya kepada mereka yang membutuhkan dan tidak dikorupsi,” tegasnya.

Sementara itu, Mensos RI Tri Rismaharini mengatakan, terdapat sejumlah program yang ditinjau dalam kunjungan pada kali ini. Program-program yang dimaksud antara lain Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Selanjutnya, terdapat program ATENSI Disabilitas, ATENSI Yatim Piatu, serta Permakanan Lansia dan Disabilitas.

“PENA merupakan program pemberdayaan dalam bentuk modal usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan penduduk miskin dan rentan agar terlepas dari ketergantungan akan bantuan sosial. Dengan demikian, mereka dapat produktif dan mandiri ke depannya,” kata Risma.

Salah satu yang menjadi sorotan penanganan kemiskinan ekstrem, yang juga digarap Kemensos di sesuai data yang dimiliki. “Kita berikan kewirausahaan untuk mereka. Ada banyak kemiskinan ekstrem yang beberapa waktu lalu saya kunjungi, mereka dari mulanya miskin ekstrem mereka sampai siap untuk keluar dari program bansos, artinya bisa mandiri secara ekonomi,” tuturnya. (tyo/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img