Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melalukan kunjungan dan melihat proses pengolahan sampah di TPA Tlekung, Minggu (22/1) pagi ini.(Prokopim-MPM)
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Usai mengikuti kegiatan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Agama di Kampus III UIN Malang, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, melanjutkan kegiatan ke TPA Tlekung, Minggu (22/1) pagi ini.
Kunjungan tersebut untuk melihat proses pengelolaan sampah TPA Tlekung dan keluhan warga terkait permasalahan bau sampah yang menggangu warga sekitar Tlekung dan juga Desa Junrejo.
Pada kesempatan itu, Aries menginstruksikan kepada Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan agar segera melakukan langkah strategis dan konkrit dalam penanganan sampah. Utamanya keluhan masyarakat terkait bau dari TPA Tlekung.
“Saya minta agar DLH segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang proses pengolahan sampah di TPA Tlekung. Ini agar masyarakat memahami proses atau pengelolaan sampah di TPA Tlekung,” ujar Aries kepada Malang Posco Media.
Ia juga meminta agar konsep pengelolaan sampah di Kota wisata Batu harus lebih inovatif. Serta membutuhkan langkah-langkah cepat penanganan dimana sampah dari rumah tangga dan juga objek wisata mencapai 120 ton/hari.
Sedangkan kemampuan mesin yang saat ini ada hanya dapat memusnahkan sampah di TPA Tlekung sebanyak 24 Ton/hari karena hanya dapat bekerja setengah hari mulai jam 08.00 sd 14.00 WIB dikarenakan regulasi yang belum selesai dan masih berproses.
“Kita berharap bahwa kemampuan mesin penghancur sampah dapat bekerja secara maksimal selama 24 jam. Sehingga bisa menghancurkan sampah dalam sehari sebanyak 50 ton/hari, dan akhirnya tidak akan terjadi penumpukan sampah di TPA setiap harinya yang tidak seimbang yang berdampak pada bau sampah ke sekitar lokasi,” bebernya.
Sebelumnya terkait masalah bau sampah dari TPA Tlekung yang mencapai permukiman warga, khususnya sebagian permukiman di Desa Tlekung dan Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang mendapat protes warga ditindak lanjuti langsung oleh Sekda Kota Batu, Zadim Effisiensi.
Zadim menyampaikan bahwa penyebab bau sampah ke sebagian permukiman warga karena petugas DLH tengah melakukan aktifitas menggeser gunungan sampah lama ke tempat yang lebih rendah. Sehingga menyebabkan gas metan naik ke udara dan membuat bau sampah menguar ke permukiman yang ada di bawah.
Untuk mencegah bau sampah lama ke permukiman saat malam siang hari, Zadim meminta agar DLH melakukan aktifitas menggeser gunungan sampah pada malam hari. Sehingga bau sampah bisa diminimalisir dan meminta penyemprotan eco enzim rutin dan penaburan kapur agar menghilangkan bau sampah.
“Saya juga minta agar sampah yang datang untuk langsung dipilah. Mana yang harus dimusnahkan dengan pirolisis, mana yang organik untuk budidaya magot dan mana (anorganik) yang bisa didaur ulang. Serta Pemkot akan memberikan perhatian berupa anggaran khusus pada warga Desa Tlekung dan Junrejo terdampak bau sampah agar masyarakat sejahtera,” terangnya.
Pemkot Batu juga menyampaikan bahwa TPA Tlekung kekurangan sampah organik untuk bahan baku kompos. Sehingga pihaknya berharap kepada warga, utamanya pelaku usaha resto atau hotel bisa membuang sampah organik ke TPA Tlekung. Bahkan jika jumlahnya banyak petugas DLH siap mengambil sampah organik tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas LH, Aris Setiawan menjelaskan usai mendapatkan instruksi dari Pj Wali Kota Batu langsung bergerak melaksanakan rapat dengan Kepala Desa Tlekung dan Forpimcam Junrejo.
Dalam kunjungan tersebut Aries didampingi Kepala Dinas LH, Camat Junrejo dan Kepala Desa Tlekung untuk melihat proses penanganan dan pengolahan sampah yang ada di TPA Tlekung. (eri/jon)