MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aturan baru pembelian BBM diberlakukan mulai Kamis (26/1) hari ini. Per hari ini, Pertamina Patra Niaga resmi memulai uji coba pembelian BBM dengan menggunakan QR Code khusus BBM jenis solar. Aturan itu berlaku untuk pembelian solar se Jawa- Bali.
“Iya betul, (uji coba) mulai tanggal 26 Januari sampai seterusnya. Belum ada (batas waktu), sambil melihat kondisinya nanti,” terang Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Malang Raya, Ahmad Ubaidillah Maksum dikonfirmasi Malang Posco Media Rabu (25/1) kemarin.
Dengan adanya uji coba, praktis setiap kendaraan yang mengunakan BBM jenis solar harus terdaftar di subsuditepat.mypertamina.id atau bisa juga di akun MyPertamina. Apabila sudah terdaftar, maka bisa langsung melakukan scan QR Code atau opsi lainnya dengan menunjukkan nomor polisi (nopol) kendaraannya.
“Tidak harus bawa HP. Cukup nanti mambawa QR code yang diprint atau menyampaikan nopol-nya saja,” jelas Ubaid, sapaannya.
Apabila belum terdaftar, maka konsumen akan diarahkan untuk melakukan input nopol terlebih dahulu. Namun volume BBM yang didapatkan akan sedikit berbeda.
Tiap konsumen nantinya akan dibatasi maksimal sebanyak 60 liter per hari per kendaraan untuk kendaraan roda empat perseorangan atau pribadi. Sementara untuk kendaraan penumpang atau barang roda empat, dibatasi maksimal 80 liter per hari per kendaraan. Bagi yang belum terdaftar, maksimal dibatasi hanya 20 liter per hari per kendaraan.
“Untuk pembayarannya bisa menggunakan berbagai cara, baik melalui MyPertamina, debit maupun cash. Semuanya bisa,” tegasnya.
Uji coba ini dilakukan seiring dengan diberlakukannya uji coba full cycle, yakni penerapan program subsidi tepat secara menyeluruh solar subsidi Pertamina. Sebagaimana diketahui, selama ini pemerintah memberikan subsidi untuk dua jenis BBM yakni Pertalite dan Biosolar. Untuk uji coba pembelian pertalite dengan QR Code, masih belum diatur.
“Diharapkan masyarakat pengguna solar subsidi untuk segera daftar agar subsidi tepat sasaran,” pesan Ubaid.
Sementara itu, salah satu pengguna BBM jenis solar mengaku tidak keberatan dengan aturan baru itu. Hanya saja, ia juga masih merasa ada beberapa kekhawatiran.
“Prinsipnya saya tidak masalah. Karena saya untuk mobilitas pribadi, tidak jauh jauh. Saya belum pernah pakai (aplikasi), tapi sepertinya mungkin sama saja seperti lainnya. Cuma khawatir antreannya jadi panjang saja, selama ini kan jarang sekali solar antre,” singkatnya. (ian/aim)