MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemerintah Pusat menginstruksikan agar Pemerintah Daerah belanja produk UMKM lokal yang ada di daerahnya. Kebijakan tersebut tertuang dalam program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI).
Kota Batu, melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu mampu masuk dalam 10 besar Pemerintah Kota dengan Indeks E-Purchasing terbesar se-Indonesia. Kota Batu masuk dalam peringkat 9 dari 10 besar Pemerintah Kota di Indonesia dari data LKPP.
Dengan catatan untuk indeks transaksi katalog lokal sebenar 2,20 persen, indeks transaksi non katalog 28,23 persen, indeks transaksi toko daring 41,39 persen dan indeks e-purchasing 23,94 persen.
Sedangkan untuk total transaksi E-purchasing di tahun 2022 Rp 59.035.953.901. Dari data tersebut yang transaksi E-purchasing melalui katalog lokal Batu Rp 2.336.295.155, melalui toko daring/jatim bejo Rp. 10.495.000.000. Sisanya transaksi melalui katalog nasional/bukan lokal.
Melihat prestasi tersebut, Ketua DPRD Kota Batu Asmadi mengapresiasi kinerja eksekutif. Pasalnya instruksi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat agar Pemerintah Daerah belanja produk UMKM lokal yang ada di daerahnya mampu direalisasikan dengan baik.
“Kami apresiasi dengan realisasi belanja produk lokal yang telah dimaksimalkan dengan baik oleh eksekutif. Apalagi Kota Batu masuk 10 besar Pemerintah Kota dengan Indeks E-Purchasing terbesar se-Indonesia,” ujar Asmadi kepada Malang Posco Media.
Dengan capaian tersebut, Ia meminta agar eksekutif mampu mempertahankan prestasi yang telah diraih. Mengingat tujuannya dari program tersebut untuk memulihkan dan menggerakkan perekonomian pasca pandemi, khususnya agar Pemerintah Daerah belanja produk lokal.
“Tahun ini kami harap bisa lebih dimaksimalkan lagi. Setidaknya ada kenaikan belanja produk lokal. Terpenting lagi, BPBJ Setda Kota Batu harus mewadahi seluruh UMKM Kota Batu masuk dalam E-katalog lokal,” bebernya.
Dengan masuknya UMKM dalam E-katalog nantinya SKPD akan memiliki banyak pilihan dalam memilih produk lokal yang diberi. Sehingga tidak hanya pada satu produk dari satu pemilik saja.
“Jadi BPBJ Setda Kota Batu harus sosialisasikan kepada masyarakat luas terkait informasi E-katalog lokal ini. Dengan begitu para pelaku UMKM bisa ikut mendaftar produk mereka demi pemerataan dan peningkatan perekonomian di Kota Wisata Batu,” pesannya.
Sebelumnya disampaikan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Batu, Dian Fachroni mengatakan hingga 2022, penyedia jasa yang telah memanfaatkan dan berhasil tampil di 14 etalase Bangga e-Lokal masih terdapat sembilan etalase. Untuk etalase jasa kebersihan 5 penyedia, jasa keamanan 4 penyedia dan etalase ATK 15 penyedia.
Selanjutnya untuk etalase aspal 5 penyedia, pakaian dinas dan kain tradisional 9 penyedia, bahan material 1 penyedia, jasa keamanan 4 penyedia, makanan dan minuman 9 penyedia, jasa kebersihan 5 penyedia. Serta etalase service kendaraan 2 penyedia. (eri/nug)