MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menorehkan prestasi tingkat internasional. Yakni pada ajang 2nd Asian Arabic Debate Championship (AADC) yang diselenggarakan di Muscat, Oman pada Kamis (2/2) lalu. Mereka dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA).
“Prestasi yang kami dapatkan adalah suatu kebanggaan bagi kami tersendiri, khususnya dengan membawa komunitas kami yak El-Jidal dari BSA UIN Maliki Malang. Alhamdulillah kita dapat mengharumkan bangsa Indonesia di kancah Internasional,” ujar perwakilan delegasi debat, Ahmad Zainul Umam kepada Malang Posco Media.
Dia menuturkan bahwasanya perlombaan debat bahasa Arab tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai negara di Asia. Kurang lebih terdapat 17 negara seperti Australia, Qatar, India, Korea Selatan, Yaman, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya dengan total terdapat 40 tim. Perhelatan akbar tersebut merupakan kali kedua dilaksanakan setelah sebelumnya berhasil diselenggarakan pada tahun 2020 lalu di Malaysia.
“Ini pertama kali kami dalam ajang AADC dapat menyabet juara 2, mengalahkan 40 tim dari berbagai negara. Ini menjadi kebanggaan dan rasa syukur atas prestasi yang kami capai,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa usaha yang ditempuh bersama dengan timnya tidak pernah mengkhianati hasil. Mereka membutuhkan waktu persiapan kurang lebih selama tiga bulan untuk berlatih secara terus-menerus.
“Selain latihan yang rutin, untuk dapat menggapai juara tersebut, kami juga senantiasa mengikuti berbagai perlombaan-perlombaan debat bahasa Arab di tingkat nasional. Tentu hal itu untuk membiasakan diri kami,” jelasnya.
Tidak hanya menduduki posisi kedua, prestasi membanggakan lainnya juga diraih oleh tim delegasi dari UIN Maliki Malang tersebut. Dua orang menduduki tiga besar sebagai the best speaker untuk kategori non native, yakni juara pertama atas nama Muhammad Husain Rifai dan juara ketiga atas nama Ummi Hasanah.
“Kami berharap kedepannya, prestasi yang telah kami capai tidak hanya berhenti sampai disini saja. Sehingga harapannya prestasi ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan untuk generasi-generasi selanjutnya,” tuturnya.
Sementata itu Tim Pelatih dari El-Jidal, Aad Baking mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh tim yang telah mengharumkan nama UIN Maliki. Ini menjadi capaian tertinggi bagi tim debat asal Indonesia, khususnya yang diselenggarakan oleh Qatar Debate dibawah Qatar Foundation di bidang pendidikan.
“Hal ini membuktikan bahwa dengan persiapan yang matang serta strategi yang tepat, hal sulit sekalipun menjadi sangat mungkin untuk diwujudkan,” tutur Aad.
Terdapat tiga delegasi yang dikirimkan untuk mengikuti debat tingkat Asia tersebut, yakni delegasi dari UIN Maliki Malang, delegasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta delegasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Turut memberikan apresiasi pula Pembimbing El-Jidal, M. Anwar Masadi, M.A., Ia menuturkan bahwa prestasi ini bukan prestasi biasa, karena untuk melangkah ke Qatar Debate membutuhkan persiapan yang panjang.
“Saya sangat bergembira, dan mempunyai harapan yang panjang untuk adik-adik penerus mereka. Kami sudah mempersiapkan untuk dua atau tiga tahun di setiap generasi, agar dapat disiapkan secara matang untuk menghadapi Qatar Debate atau Asian Debate nantinya,” kata Anwar. (adm/imm)