MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kondisi pengolahan sampah di TPA Supit Urang terasa ketika pagi hingga siang hari. Puluhan truk mengirim sampah harus antre masuk ke TPA Supit Urang. Setiap harinya sekitar 500 ton sampah dikirim ke TPA Supit Urang.
Kondisi ini pun membuat warga sekitar menjadi terbiasa. Meski di sisi lain juga agak menyesalkan dengan kondisi tersebut.
“Kalau kita sudah biasa, tidak pernah protes. Mungkin kalau warga agak jauh sana itu bisa saja. Biasanya penumpukan atau atrean truk itu sampai depan gapura itu saja, kadang sampai belokan itu. Dibilang sering ya tidak, tapi pernah beberapa kali itu menumpuk sampai dua hari belum selesai, itu yang agak bagaimana begitu,” terang Ponimin warga setempat, kemarin.
Dikatakan Ponimin, tiap harinya memang cukup banyak truk yang keluar masuk di TPA Supit Urang. Namun jarang sampai terjadi kemacetan.
“Menumpuk ya beberapa kali, tapi tidak sampai macet. Siang begitu sudah sepi lagi. Tapi tetap keluar masuk banyak memang,” tambahnya.
Penumpukan truk sampah di TPA Supit Urang memang bisa saja terjadi di lahan 32 hektar tersebut. Terlebih ketika musim penghujan seperti saat ini.
“Kalau musim hujan begini ya bisa saja truk menumpuk, karena disitu ada jalan yang jadi becek. Jadi truk itu agak lambat waktu membongkar. Seperti hari ini tadi menumpuk tapi cuma sebentar terus normal lagi,” terang salah satu petugas di TPA Supit Urang yang tidak berkenan disebut namanya.
Menurutnya, ketika musim hujan truk akan lebih berhati hati ketika membongkar muatannya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sedangkan ketika musim kemarau, dikatakannya cukup jarang ada penumpukan antrean truk.
“Kalau habis hujan, itu kan takutnya tergelincir. Jadi mungkin 10 truk mengantre pelan pelan, terus lancar lagi. Kalau tidak musim hujan ya biasa saja. Disini kan memang pembuangan akhir dari seluruh Kota Malang,” tandasnya. (ian/aim)