.
Sunday, December 15, 2024

Universitas Muhammadiyah Malang

Rancang Kompor Surya, Siap Bantu Korban Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gempa di Turki menjadi perhatian masyarakat dunia. Bencana yang merenggut ribuan jiwa ini membangkitkan rasa kemanusiaan masyarakat dunia. Tak terkecuali mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Mereka telah menciptakan kompor surya yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Hibatullah Al-Mubarok, perwakilan dari tim menjelaskan bahwa ide kompor ini muncul dari diskusi panjang kelompoknya bersama dosen, yakni Ir. Muhammad Lukman, MT.

Dari situlah mereka perlahan membuat prototipe hingga akhirnya menjadi kompor surya. Adapun cara kerja kompor itu memanfaatkan pantulan cahaya matahari yang dipusatkan dalam satu titik dengan menggunakan prinsip titik api. Dalam titik itulah energi panas dikumpulkan dan siap digunakan untuk memasak. “Kompor surya adalah teknologi yang memanfaatkan energi matahari dalam memasak pada pagi hari hingga siang hari,” terang Barok, sapaan akrabnya. 

Dia mengatakan bahwa kompor ini sangat cocok dalam keadaan darurat, seperti misalnya saat bencana melanda. Menurutnya kompor ini dapat menjadi solusi di kondisi bencana gempa bumi Turki. Apalagi mengingat susahnya mencari gas atau bahan bakar untuk memasak. “Maka, memanfaatkan energi alam yakni matahari dapat menjadi jalan keluar,” ucapnya.

Keunggulan lain produk ini adalah penggunaannya yang ramah lingkungan. Berbeda dengan energi gas dan fosil yang secara jangka panjang dapat membahayakan lingkungan. “Saya rasa kompor surya ini sangat cocok digunakan di masa bencana. Baik itu banjir, tsunami, longsor atau bahkan gempa di Turki,” kata dia.

Barok menambahkan, dengan satu alat, problem memasak sudah bisa  diatasi dan mampu memberikan makanan yang cukup. “Semoga ada relawan yang mau memanfaatkannya untuk dibawa ke lokasi-lokasi bencana, termasuk lokasi gempa Turki,” tegasnya.

Mahasiswa asli Tuban ini berharap kompor ini bisa terus dikembangkan. Salah satunya yakni bentuk yang harus dimodifikasi dan diubah menjadi lebih minimalis. Untuk saat ini, bentuk kompor ini masih tergolong bongsor dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. “Jika nantinya ada pengembangan bentuk, kami rasa kompor surya buatan kami ini bisa digunakan masyarakat luas,” tuturnya.

Satu hal lagi yang perlu modifikasi yakni pengaturan panas. Dengan panas yang bisa ditingkatkan lagi proses memasak bisa lebih mudah dan cepat. “Target kami selanjutnya membuat bentuk kompor ini lebih minimalis dan mampu mengumpulkan panas lebih banyak. Semoga akan muncul banyak ide yang bisa kami implementasikan di alat ini,” pungkasnya. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img