MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Upaya memberdayakan masyarakat melalui sektor pariwisata terus digencarkan Disparta Kota Batu. Salah satunya Disparta Kota Batu akan menggelar kegiatan Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu 2023.
Sesuai rencananya, event ini akan digelar pada Selasa, 28 Februari 2023, Pukul 08.00 WIB. Dengan lokasi Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan Kota Batu 2023 bertempat di Rest Area Jalibar, Desa Wisata Oro-oro Ombo, Kota Batu.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq dalam pelaksanaan pihaknya menggandeng unsur organisasi, asosiasi kepariwisataan dan desa wisata di Kota Batu. “Dalam kegiatan sehari penuh tersebut ada berbagai agenda yang disuguhkan pada peserta. Mulai dari Pameran Produk Desa/Kelurahan Wisata, Pagelaran Seni dan Budaya Kota Batu dan Bazar Wisata Kuliner Kota Batu,” ujar Arief kepada Malang Posco Media, Rabu (15/2) kemarin.
Selain itu juga akan diselenggarakan Lokakarya Desa/Kelurahan Wisata dan Table Top Paket Desa Wisata. Dengan adanya lokakarya Desa/Kelurahan Wisata diharapkan produk Desa/ Kelurahan Wisata bisa dipamerkan kepada peserta. “Sedangkan untuk Table Top Paket Desa Wisata sebagai ajang promosi paket desa wisata di Kota Batu kepada para asosiasi pariwisata yang didalamnya adalah para seller. Serta kami juga mengadakan lomba video profil desa wisata Kota Batu 2023,” bebernya.
Bagi peserta yang tertarik untuk mengikuti lomba video profil desa wisata, petunjuk teknisnya bisa mengakses link https://pdf.ac/kQ6fl. Sementara itu untuk pendaftaran dan pengumpulan karyanya bisa mengakses http://bit.ly/3xcKFIM. “Dari lomba yang digelar panitia menyiapkan hadiah untuk pembinaan dengan total jutaan rupiah. Dengan lomba video ini bisa diikuti oleh warga desa/kelurahan wisata di Kota Batu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Desa Wisata Batu, Mochammad Dadi mengaku telah mempersiapkan seluruh desa wisata di Kota Batu untuk menyambut jambore. Diungkap Dadi, konsep kegiatan adalah mengangkat potensi-potensi masing-masing desa/kelurahan yang ada di kota Batu. Totalnya ada 19 desa dan 5 kelurahan wisata akan tampil dalam bentuk stand expo.
“Nanti setiap desa/kelurahan wisata diwajibkan untuk menampilkan potensi yang ada di wilayahnya masing-masing. Yakni dengan mengangkat potensi sumber daya alam yang dimiliki desa/kelurahan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengeksplor daya tarik wisata yang berkonsep sustainable tourism di desa/kelurahan wisata di Kota Batu,” tuturnya.
Di dalam jambore desa wisata itu rencana akan ada sarasehan yang diikuti stakeholder seperti Dinas Pariwisata, pelaku ekonomi kreatif, Asosiasi pelaku wisata, PHRI dan forum desa wisata (Fordewi). Selain itu beberapa pelaku provider wisata seperti provider outbound provider, provider wisata petik apel dan wisata arung jeram juga dilibatkan.
“Dari kegiatan ini kami berharap akan mengangkat kunjungan wisata ke Kota Batu, khususnya yang datang ke destinasi desa/kelurahan wisata. Selain itu, dari sarasehan juga diharapkan adanya rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan demi peningkatan desa wisata di Kota batu. Kemudian hasilnya akan kami sampaikan ke eksekutif dan legislatif untuk ditindaklanjuti melalui kebijakan atau program,” pungkasnya. (eri/udi)