MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ujicoba hari pertama rekayasa lalu lintas di kawasan Klojen dan sekitarnya berjalan cukup efektif, Senin (20/2) kemarin. Beberapa titik kemacetan yang sebelumnya muncul seperti di Jalan Majapahit, Jalan Semeru dan lainnya sudah terurai dengan uji coba satu jalur.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pun mengaku sejak pagi dirinya sudah melakukan monitoring atau pemantauan. Selain memantau lewat CCTV dari ruang kerjanya, ia bahkan juga merasakan langsung ke lokasi bagaimana kondisi saat uji coba dilakukan.
“Tadi (kemarin, red) saya keliling dan masyarakat mendukung sepenuhnya dan lancar semua arus lalu lintasnya. Saya belum bicara evaluasi, tapi rupanya lumayan (efektif),” terang Sutiaji.
Sementara untuk titik kemacetan lain, lanjut Sutiaji, juga lebih terurai. Meski memang ada beberapa titik yang masih macet seperti Jalan Gatot Subroto.
“Nanti akan ada evaluasi dari ahli dan saya juga sudah monitor terus melalui CCTV tadi ada yang (macet) di Jalan Gatot Subroto. Tapi dari arah utara saya lihat CCTV terus, biasanya di Rajabali macet terus, Kahuripan macet, PLN macet dan Oro-Oro Dowo juga macet, tapi ini tadi cukup lancar lalu lintasnya,” sebutnya.
Meski ada beberapa catatan kemacetan di luar kawasan Kayutangan, Sutiaji berharap uji coba satu arah ini bisa terus berjalan terlebih dahulu. Sebab pemberlakuan rekayasa lalu lintas ini bukan untuk kepentingan satu kelompok atau golongan saja, tapi untuk kepentingan masyarakat luas. Baik masyarakat Kota Malang sendiri dan juga masyarakat dari luar yang tengah berkunjung ke Kota Malang,
“Nanti satu pekan ada evaluasi, satu arah ini tidak berkonsentrasi di Kayutangan saja. Bisa mengurai semua kan karena tiga traffic light yang hilang tidak difungsikan itu saya kira sudah lebih lancar,” tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan kajian satu arah ini sudah dilakukan pada 2019 lalu. Namun beberapa waktu kemudian tertunda akibat Covid-19. Sehingga baru bisa dilaksanakan kemarin. Berdasarkan pemantauan Dishub Kota Malang, arus lalu lintas dinilai sangat efektif dan semuanya berjalan lancar.
“Tentu iya (efektif). Kami melihat dari CCTV itu lancar, tidak ada penundaan. Hanya tinggal kebiasaan. Tidak seenaknya sendiri. Kuncinya adalah keamanan, kenyamanan, keselamatan dalam berlalu lintas,” kata Jaya sapaan akrabnya.
Sejauh ini, lanjut Jaya, memang ada beberapa evaluasi dan catatan. Yakni perlu penambahan rambu penunjuk jalan agar masyarakat lebih mudah memahami arah tujuan. Misalnya di Jalan Kahuripan, dari satu jalur kemudian menjadi dua jalur. Ini perlu treatmen khusus.
Selain itu, juga ada beberapa masyarakat yang masih memaksakan melawan arah. Jaya pun berharap kesadaran masyarakat bisa terbangun dengan baik.
“Itu perlu pembiasaan. Maka setiap apapun yang bersifat fisik harus diimbangi dengan kebiasaan baik. Inilah saatnya kita merubah socio cultural, termasuk santun di jalan,” tuturnya.
Sementara terkait kemacetan di luar kawasan Kayutangan, Jaya menilai tidak terlalu menumpuk. Namun ia akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
“Kalau di Embong Brantas (Jalan Gatot Subroto) itu memang macet dari dulu. Apalagi disitu juga ada crossing yang bikin tambah macet. Ini tinggal masyarakat mau merubah atau tidak kebiasaan baru ini. Uji coba akan dilakukan selama tiga pekan ke depan,” tutupnya. (ian/aim)