MALANG POSCO MEDIA – Bila 23 Maret 2023 awal bulan puasa, maka sebulan lagi kita akan memasuki Bulan Ramadan. Bulan suci yang di dalamnya penuh rahmah, ampunan dan dibebaskannya manusia yang beriman dari api neraka. Ya, karena Ramadan berlangsung selama sebulan, maka hari ini sangat tepat kita mengucapkan: Marhaban ya Ramadan.
Selamat datang bulan Ramadan. Mari kita sambut bulan yang mulia ini dengan gembira dan penuh suka cita. Bahkan sebelum memasuki bulan Ramadan, yaitu di bulan Syakban lalu, kita pun dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar disampaikan dan dipertemukan di bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah.
Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa ballighna ramadhana. Artinya: Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.” (hadist dari Anas bin Malik di dalam kitab Mishkat Al Masabih).
Kenapa kita harus menyambutnya jauh-jauh hari dengan semangat membara? Karena selain disibukkan dengan amalan puasa dan ibadah ibadah sunnah di bulan Ramadan, kita juga akan disibukkan dengan segala aktivitas yang terkait dengan Lebaran. Ada banyak kebutuhan yang harus dipersiapkan secara matang agar Ramadan berlangsung indah dan Lebaran pun bahagia.
Setidaknya ada tiga sektor yang harus siap dengan datangnya bulan Ramadan ini. Yaitu pendidikan, ketenagakerjaan dan ekonomi. Menyambut bulan Ramadan, sudah bisa dipastikan dunia pendidikan mulai TK hingga perguruan tinggi akan menyesuaikan jam pelajaran maupun perkuliahannya.
Proses belajar mengajar harus tetap berlangsung namun ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan agar puasa Ramadan tetap berjalan dengan baik. Misal jam masuk sekolah dan kuliah, lamanya proses belajar mengajar dan perkuliahan, serta kegiatan kegiatan yang menguras tenaga dan fisik pun secara otomatis harus beradaptasi waktunya.
Tak kalah sibuknya, meski tahun ajaran baru masih Juli mendatang, namun memasuki bulan Maret ini, pendaftaran sekolah di beberapa sekolah favorit dan Perguruan Tinggi Negeri pun sudah dimulai. Tentu ini butuh kesiapan ekstra karena urusan pendidikan anak harus juga diprioritaskan. Jangan sampai salah memilih sekolah ataupun perguruan tinggi. Apalagi salah memilih jurusan yang bisa berakibat fatal bagi masa depan sang anak.
Sektor lainnya, adalah ketenagakerjaan. Bagi dunia kerja, Ramadan identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Artinya bagi sebuah perusahaan, memasuki Ramadan, bahkan jauh sebelum Ramadan adalah saatnya bersiap-siap untuk menyiapkan kewajiban memberikan THR bagi karyawan.
Demi untuk menyukseskan kewajiban itu, maka di awal tulisan ini, saya mengajak menyambut Ramadan dengan gembira dan penuh suka cita. Dengan harapan, bila pikiran dan hati kita bahagia, maka pekerjaan yang kita lakukan pun bisa berjalan lancar dan berkah. Segala rencana dan target yang sudah ditetapkan bisa terwujud dan semua kewajiban perusahaan bisa terpenuhi dengan lancar dan mudah.
Karena itulah, apa yang sudah direncanakan oleh perusahaan harus didukung dengan antusias. Segala yang bisa dikejar harus dikejar dengan maksimal. Sehingga saat memasuki bulan Ramadan tidak ada alasan, gairah kerja menurun, malas dan sejenisnya. Justru menjelang dan memasuki Ramadan, semangat kerja harus lebih menyala-nyala. Semua harus komitmen menjadi Ramadan penuh berkah dan Lebaran penuh bahagia.
Sektor yang ketiga adalah ekonomi. Kalau bulan biasa, tensi belanja masing-masing keluarga mungkin normal. Namun menjelang dan memasuki Ramadan, bisa dipastikan gairah belanja menjadi lebih meningkat. Ada kebutuhan kebutuhan yang harus dipersiapkan lebih untuk antisipasi. Baik saat sahur dan berbuka puasa.
Dengan makin berkembangnya dunia kuliner saat ini, pertumbuhan rumah makan serta kafe yang menawarkan beragam kuliner pun akan semakin semarak menawarkan paket berbuka puasa. Bukan itu saja, UMKM pun semakin bergelora menawarkan aneka jajanan berbuka puasa. Tentu kondisi inilah yang bisa meningkatkan roda ekonomi masyarakat saat bulan Ramadan.
Namun jangan lupa, meski kita diuji dan ditempa keimanan kita dengan puasa Ramadan, kita juga diajarkan untuk peka dan prihatin terhadap sesama. Ada anjuran wajib yaitu zakat fitrah. Selain itu, ada anjuran untuk berbagi menyambut datangnya Hari Raya idul fitri.
Marhaban ya Ramadan. Selamat datang bulan suci Ramadan. Selamat datang keberkahan. Selamat datang keberlimpahan. Selamat datang kebahagiaan. Selamat datang kemudahan. Selamat datang kesuksesan. Ramadan adalah energi untuk melesat di bulan-bulan selanjutnya. Ramadan adalah keseimbangan agar hidup kita menjadi sempurna.(*)