.
Saturday, December 14, 2024

Kaji Contra Flow Lalin Satu Arah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-  Contra flow (lawan arus)  angkot di kawasan satu arah Kayutangan masih jadi bahan kajian di Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) atau Forum Lalin  Kota Malang. Sebab penerapan contra flow hanya diberlakukan dalam kondisi dan keadaan mendesak.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan pihaknya sempat menerapkan contra flow. Namun dari hasil evaluasi yang sudah dibahas ternyata cukup membahayakan pengendara. Selain itu kurang efektif diterapkan.

“Kami sudah mencoba melaksanakan, bahkan apabila ada yang ingin melintas (angkot) kami membukakan bariernya. Namun  setelah itu kami tidak bisa menjamin keamanan setelahnya,” kata dia.

Ia  menyebutkan penerapan contra flow terkendala sejumlah keterbatasan. Mulai dari  ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga keterbatasan waktu. Dia  menilai untuk menerapkan contra flow secara berkelanjutan harus melalui kajian dan persiapan yang panjang dan matang.

“Saat waktu itu, kami meminta diskusi teknis pelaksanaan tapi  yang bersangkutan dari paguyuban walk out. Mereka tidak mau tahu, akhirnya kami mencoba melayani, khususnya di pagi hari. Paling sekitar tujuh armada saja, namun selebihnya mengikuti arahan arus yang sudah dibuat,” terang Jaya, sapaan akrab Widjaja Saleh Putra.

Dari hasil komunikasi antara Dishub Kota Malang, Satlantas Polresta Malang Kota dan pakar transportasi, tidak keluar rekomendasi  penerapan contra flow. Faktor keamanan, keselamatan serta kenyamanan berkendara menjadi pertimbangan penting.

“Contra flow ini sejatinya, hanya boleh dilakukan secara insidentil saja. Tidak terus menerus, karena ada risiko yang membahayakan. Kami sekali lagi menyampaikan, bahwa hal ini harus melalui kajian, tentunya tidak dalam waktu dekat bisa diterapkan contra flow ini,” lanjutnya.

Menyambung hal tersebut, Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Ari Galang Saputro juga menjelaskan bahwa percobaan itu akan dievaluasi. Bahwa ini akan segera ditindaklanjuti oleh berbagai pihak, yang tergabung dalam FLLAJ Kota Malang.

“Apabila memang ini dirasa membahayakan, harus dikaji lebih lanjut. Saat ini sedang proses pengkajian melalui forum,” tandasnya. 

Sementara itu pantauan Malang Posco Media, masih ada pengendara yang kebingunan. Kemudian bertanya ke petugas. Itu  terlihat di Jalan BS Riadi  dari arah Jalan Bromo. 

Di persimpangan Jalan Kahuripan-Jalan Belakang RSU- dan Jalan Tumapel pun kerap terlihat warga bertanya kepada petugas. Salah satu pengguna jalan, Abdul Wahid, menjelaskan ia bingung saat berkendara dari arah  Bundaran Tugu hendak menuju Jalan Semeru.

“Ya dulu kan tinggal lurus saja, saya tadi bingung kok disuruh belok di depan kodim. Lha berarti muter ya?  Ya saya  yang tidak tahu saja, memang jadi agak jauh ya,” jelasnya.

Hal ini menjadi bahan evaluasi  Dishub  Kota Malang. Kadishub Kota Malang  Widjaja Saleh Putra memaklumi penataan lalin di kawasan Klojen baru berumur jagung. Pihaknya akan memetakan kawasan mana yang banyak dikeluhkan pengendara.

Nantinya, setelah satu pekan berjalan dan dilakukan evaluasi. Kemudian dipertimbangkan di sudut atau kawasan mana yang membutuhkan lebih banyak rambu atau petunjuk satu arah.

“Ya yang masih bingung banyak, wajar karena baru beberapa hari ini. Tapi yakin, setelah sepekan sudah biasa dan banyak yang tahu. Hanya ini bisa jadi bahan evaluasi mungkin apa dibutuhkan penambahan rambu atau petunjuk jalan di kawasan-kawasan tertentu,” jelasnya.

Tidak hanya rambu, yang akan di evaluasi lainnya juga tentang kelancaran arus lalin di sepanjang JaLan Semeru – Jalan Bromo. Diakuinya  kawasan Jalan Semeru-Bromo hingga tiga hari penerapan penataan lalin Klojen sudah relatif lancar, akan tetapi belum maksimal.

Masih dibutuhkan penataan taman Tugu Adipura yang berada tepat di tengah dua kawasan ini. Dalam waktu dekat taman tersebut akan ditata, meski tidak dibongkar total. (rex/ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img