MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Hujan deras yang mengguyur Kota Batu, Selasa (28/2) malam, berakibat longsor di beberapa titik. Salah satunya di jalan alternatif Desa Gunungsari dan Pandesari, Brau. Jalan penghubung antara Dusun Brau – Jantur dan Dusun Brau – Claket, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji yang tertutup longsor. Longsor terjadi pada Rabu (1/3) sekitar pukul 04.15 WIB di dua titik sekaligus.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, langsung ikut turun dan memberikan arahan. Bahkan, ikut berjibaku bersama petugas BPBD, relawan dan warga sekitar membersihkan jalan yang tertutup tanah longsor. Kepala BPSDM Jatim ini terlihat melepas sepatu dan terjun ke lokasi tanpa mengenakan alas kaki.
Tidak hanya hanya ikut membersihkan material, Aries juga ikut makan nasi bungkus di lokasi jalan bersama relawan dan warga disela-sela membersihkan material longsor. “Ini pentingnya gotong royong, seperti yang saya kemukakan beberapa kali. Lewat kebersamaan dan persatuan seberat apa pun beban yang ada, pasti terasa ringan,” ujar Aries.
Dengan cuaca ekstrem saat ini, Aries mengimbau agar masyarakat selalu waspada jika tengah beraktivitas di luar ruangan. Terutama saat terjadi hujan deras disertai angin kencang seperti yang terjadi beberapa hari ini.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyampaikan, saat ini Kota Batu sedang dilanda ancaman bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan hingga Maret ini. Pihaknya mencatat selama satu hari (28/2) saja terjadi sekitar 5 titik terjadi longsor.
“Selain di Dusun Brau, longsor juga terjadi di Dusun Gangsiran Ledok RT 06 RW 03, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Dusun Kungkuk, Desa Punten, Jalan Kopral Kasdi RT 4 RW 1 Dusun Cangar, Desa Bulukerto. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas gabungan terus bersiaga dan melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana,” bebernya.
Agung menambahkan, BPBD telah melakukan pemetaan daerah rawan longsor dan banjir. Dari hasil dari pemetaan beberapa daerah yang rawan longsor seperti di Kecamatan Bumiaji meliputi Desa Sumber Brantas, Tulungrejo, Gunungsari, Sumbergondo. Selain itu, satu titik berada di kawasan payung, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu.
“Sedangkan untuk daerah rawan banjir di daerah padat penduduk seperti Kelurahan Ngaglik, Sisir, dan Temas. Di seluruh sepadan aliran Sungai Brantas yang dihuni oleh warga. Kemudian untuk bencana puting beliung berpotensi di seluruh Kota Batu,” pungkasnya. (eri/udi)
