spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Lestarikan Budaya, Sinden Idol Jadi Agenda Tahunan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Senandung berlanggam tembang Jawa dilantunkan perempuan-perempuan muda selama tiga hari, mulai 27-28 Februari dan 1 Maret di pendapa Padepokan Griya Shinta Dewa Songgoriti, Kota Batu.

Suara merdu sinden diiringi alunan gamelan secara bergantian menjadi simbol bangkitnya kesenian daerah di Kota Batu. Karena diketahui saat ini kesenian daerah dan kebudayaan sudah semakin memudar tergerus perkembangan zaman. Agar eksistensi kesenian tetap lestari, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu mewadahi para seniman muda dengan menggelar ‘Sinden Idol’ se Malang Raya yang diikuti 30 peserta.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, Sinden Idol bertujuan mengangkat seni tradisi dalam rangka memajukan kebudayaan nasional. Serta melestarikan dan memacu regenerasi pesinden di tengah persaingan seni budaya global. “Kontes Sinden Idol se Malang Raya baru kali pertama digelar. Ini merupakan komitmen Disparta untuk memajukan seni budaya tradisi yang berkembang di Kota Batu tetap eksis di tengah perkembangan zaman saat ini,” ujar Arief kepada Malang Posco Media, Rabu (1/3) kemarin.

Melihat antusias peserta yang cukup banyak, Disparta berencana kontes Sinden Idol menjadi agenda tahunan kedepannya. Apalagi dengan adanya Sinden Idol mewadahi dan memfasilitasi bagai sinden muda untuk bereksplorasi dan mengembangkan kreativitasnya.

“Dengan digelar setiap tahun. Maka seni tradisi tetap lestari diwariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya. Kami berharap kesenian daerah bisa dimasukkan dalam ekstra kulikuler di sekolah. Sehingga kesenian daerah akan lahir beregenerasi,” harapnya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dihadiri seniman sekaligus sesepuh Kota Batu yang memprakarsai kontes ini ada Agung Shinta sebagai pelaku budaya kesenian karawitan sinden, Hariyanto sang maestro karawitan, dan Ki Eko Saputro seorang dalang muda sekaligus Ketua Pepadi Kota Batu, serta sejumlah seniman musik tradisional Kota Batu.

Agung Shinta, menjelaskan acara ini merupakan komitmen bersama untuk mendorong, memfasilitasi sekaligus sebagai kontribusi untuk Kota Batu sebagai kota wisata yang berkebudayaan. “Dalam rangka melestarikan budaya dan tidak hanya Batu tapi Malang Raya, kebudayaan kita tidak dipandang sebelah mata oleh daerah lain. Mari kita bersama-sama melestarikan kebudayaan ini, kita tidak boleh melupakan peninggalan leluhur kita,” papar Agung Shinta.

Pada pelaksanaan kontes tersebut, ada empat kriteria penilaian bagi peserta. Meliputi penguasaan materi, titi laras, garap serta penampilan. Para peserta dibagi dalam dua kategori, yakni kategori umum dan pelajar.

Dalam pelaksanaannya, untuk kategori umum juara 1 diraih Galuh Sri Setiyani, juara 2 Nanda Aulia Budi dan juara 3 oleh Gabrilla Floury. Sedangkan untuk kategori pelajar/anak, juara 1 diraih Daniswara Ahmad Eka, juara 2 oleh Zahra May Yanita dan juara 3 diraih Arga Lara Seto. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img