.
Thursday, December 12, 2024

Malang Barat Tetap Siaga Longsor

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tanah longsor masih mengintai jalur Malang-Kediri. Persisnya di wilaya Pujon dan Ngantang Kabupaten Malang. Terutama saat hujan lebat. 

Setelah tiga hari dilanda tanah longsor, alat berat masih disiagakan. Anggota BPBD Kabupaten Malang pun tetap berada di pos lapangan terdekat.

Seperti yang kembali terjadi di Pujon, tepatnya di  Jalan Raya Bendosari, Kamis (2/3) kemarin. Sekitar pukul 17.00 WIB  sempat terjadi   longsor. Material berupa  lumpur yang mengarah ke sungai melewati jalan raya. 

“Dampaknya sempat menutup total akses jalan penghubung Malang-Blitar selama kurang lebih dua jam. Setelah dilakukan asesmen dan kaji cepat, sudah bisa dilewati. Berlakukan satu arah dengan sistem buka tutup,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi melalui keterangan resmi, kemarin.

Mengenai antisipasi, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori mengatakan, di musim hujan yang terjadi saat ini alat berat masih terus disiagakan. Dua alat berat utama di wilayah Ngantang dan Pujon merupakan milik Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim.

” Yang menjadi prioritas ada di jalan utama provinsi. Setelah itu baru bergeser ke titik yang mungkin ada di jalan kabupaten dan desa,” kata Isa kepada Malang Posco Media, kemarin.

Selama longsor skala kecil, kata Isa, masyarakat telah banyak terlibat membantu asesmen mandiri. Jika dibutuhkan bantuan dan alat tambahan, maka BPBD Kabupaten Malang akan mengerahkan. 

Pos lapangan sebagai unit tugas  BPBD Kabupaten Malang melakukan berbagai antisipasi. Di antaranya koordinasi dengan pemerintah setempat. Juga dengan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim. Sementara untuk pemetaan, pihak BPBD bekerja sama dengan Perhutani yang menaungi wilayah hutan.

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyampaikan hingga kini Pemkab Malang berupaya memberi dukungan dengan penyediaan anggaran. Menurutnya, saat ini anggaran  Belanja Tidak Terduga (BTT) masih mampu untuk mencukupi kebutuhan penanganan bencana.

“Dukungan anggaran tetap disediakan. BTT  tahun ini sekitar Rp 18 miliar  masih cukup digunakan. Namun yang penting peningkatan pemahaman masyarakat bersama  koordinasi dengan relawan dan unsur lain. Secara khusus bekerja sama dengan PU Provinsi Jatim karena wilayahnya. Jika itu di jalan nasional melibatkan koordinasi pemerintah pusat,” jelas Didik.

Di sisi lain, longsor juga terjadi di Jalur Payung Kota Batu. Curah hujan yang tinggi membuat kawasan perbukitan di jalur Payung Kota Batu terjadi longsor, Kamis (2/3) pukul 19.00 WIB. Bahkan longsoran membuat jalur tersebut ditutup.

Para pengguna jalan diminta untuk putar balik arah melewati jalur Klemuk. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kota Batu, Abdul Khoirul Rochim mengatakan kondisi lokasi sudah mulai pembersihan.

“Sudah dilakukan pembersihan, sementara bisa dilewati satu jalur kendaraan roda dua.  Roda empat putar balik ke jalur Klemuk,” ungkap Rochim.(tyo/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img