MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Surabaya berkolaborasi dengan Pemkot Batu meluncurkan program Inovasi Jatim Truly (Trusted Culinary) dan memberikan stiker kepada PKL Alun-Alun Batu, bertempat di Batu Suki Resort dan Hotel, Kamis (2/3) kemarin.
Kepala BPOM Surabaya, Dra. Rustyawati, Apt. M.Kes. Epid mengatakan, keamanan pangan di Kota Batu tentunya sangat penting dalam menunjang kegiatan pariwisata di Kota Batu. Salah satu komunitas yang mendukung potensi wisata di Kota Batu adalah komunitas Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) yang berjualan di Alun-alun Kota Batu.
Ia menjelaskan, beberapa kegiatan telah dilakukan seperti bimbingan teknis agar PKL memahami tentang jenis bahan pangan atau makanan apa yang boleh dijual atau tidak. Sehingga masyarakat mendapatkan kepastian bahwa bahan pangan yang dibelinya di pasar adalah aman. “Kami telah memberikan bimbingan teknis, meningkatkan kepedulian dan pengetahuan para PKL akan pentingnya keamanan pangan. Kuliner kita jamin aman dan sehat, kembali pada komitmen pelaku usaha untuk menerapkannya,” ujar Rustyawati.
Ditambahkan Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono bahwa petugas BBPOM di Surabaya telah menguji 100 PKL yang berjualan di makanan di Alun-alun Kota Batu. Hasilnya setelah dilakukan pengujian cepat menggunakan tes kit melalui Laboratorium Keliling (Labkel) tidak ditemukan bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada makanan olahan seperti boraks, formalin, rhodamin-B dan metanil yellow.
“Hasilnya, produk milik 100 PKL Kota Batu sudah tidak mengandung bahan berbahaya dan aman untuk dikonsumsi. PKL yang telah dipastikan aman produknya diberi tanda stiker seperti di gerobak bahwa telah lolos uji BBPOM,” bebernya.
Sementara itu, Puspita Herdysari salah satu PKL Alun-alun Batu mendukung penuh program yang dilakukan Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata dan Diskoperindag dan BBPOM. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya program bagi PKL Alun-alun Batu. Pasalnya dengan adanya stiker dari BBPOM artinya telah memastikan konsumen yang membeli makanan di Alun-alun Kota Batu tetap aman saat mengkonsumsinya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kasi Pengembangan UMKM Diskoperindag Kota Batu Andry Yunanto bahwa tahun lalu ada 100 PKL di Alun-alun Kota Batu yang ikut dalam sertifikasi kelayakan pangan dari BBPOM. Mereka yang lolos akan dilanjutkan untuk sertifikasi halal. “Sertifikasi BBPOM maupun sertifikasi halal tersebut tujuannya agar memberikan perlindungan kepada konsumen atas kuliner yang mereka jual,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk memastikan kuliner yang ada di Kota Batu, khususnya Alun-alun batu layak dikonsumsi dengan cara sertifikasi BPOM maupun sertifikasi Halal setiap tahunnya. (eri/udi)