MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Sektor UMKM berkontribusi besar pada perekonomian dan menjadi penyerap tenaga kerja. Termasuk UMKM di Kota Batu yang semakin menjamur. Keripik buah menjadi salah andalan produk UMKM Kota Batu yang mampu bersaing di pasaran, terutama bagi wisatawan yang berlibur ke Kota Batu.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu mampu membina UMKM Kota Batu untuk meluncurkan produk keripik buah pada Jumat (3/3) bertempat di UD Surya Mas Jalan Wukir, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adim Dwi Putranto menyampaikan, UMKM berkontribusi besar pada perekonomian dan menjadi penyerap tenaga kerja. Namun, saat ini UMKM masih memiliki berbagai tantangan. “Untuk itu Kadin telah melakukan berbagai program kerja untuk membantu UMKM naik kelas. Salah satunya pembinaan UMKM dan Rumah Kurasi di Kediri,” ujar Adim.
Ditambahkan Ketua Kadin Kota Batu H. Endro Wahyu Wijoyono untuk mendorong UMKM naik kelas dibutuhkan sinergi antar stakeholder dan belajar dari pengalaman-pengalaman kota lain untuk memfasilitasi UMKM. “Kami siap untuk diperintah mensupport UMKM dan bersinergi dengan Pemerintah, demi kemajuan UMKM di Kota Batu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Endro menyampaikan, UMKM di Kota Batu memiliki potensi yang luar biasa. Namun, harus ada intervensi dari pemerintah dan pihak lainnya agar dapat naik kelas.
“Produk UMKM Kota Batu dangat beragam. Tinggal diberikan sentuhan pembinaan maka akan dapat menjadi lebih bagus bahkan layak untuk diekspor. Untuk bisa menuju itu harus ada komitmen bersama,” paparnya.
Dari data Diskoperindag Kota Batu di tahun 2021 ada 24.879 pelaku UMKM, khususnya usaha mikro. Kemudian di tahun 2022 setelah Pemerintah memastikan pandemi Covid-19 mampu dikendalikan jumlah kenaikan pelaku usaha mikro bertambah menjadi 23.296. “Kami mencatat pertumbuhan pelaku UMKM, khususnya usaha mikro cukup tinggi di Kota Wisata Batu. Ini karena sektor pariwisata kembali beroperasi pasca pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pertumbuhan pelaku UMKM,” ujar Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono.
Ia mejelaskan adanya penambahan pelaku usaha mikro selama setahun di Kota Batu sejumlah 1.583 pelaku usaha mikro. Banyak dari pelaku usaha mirko berupa makanan ringan kering atau produk olahan. Pasalnya pasar mudah menyerap dan bahan baku cukup muda didapat.
“Tidak hanya peningkatkan jumlah pelaku UMKM. Tapi kami juga menargetkan agar setiap tahun para pelaku usaha mikro bisa naik kelas menjadi pelaku usaha kecil,” bebernya.
Pihaknya mencatat pelaku usaha yang mampu naik kelas berdasar izin dan perluasan pemasaran masih sekitar 675 pelaku usaha di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022 Diskoperindag mencatat ada sekitar 420 pelaku usaha naik kelas. “Mayoritas pelaku usaha naik kelas dari mikro ke kecil. Kriteria ini mengacu dari PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” tuturnya. (eri/udi)