spot_img
Tuesday, July 1, 2025
spot_img

Blimbing dan Lowokwaru Waspada Cuaca Ekstrem

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Warga di kawasan Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru diminta tingkatkan kewaspadaan. Itu sesuai prediksi cuaca ekstrem yang terjadi dalam pekan ini. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, merilis kawasan yang masuk level waspada bencana di Kota Malang di Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru. Predikai cuaca dengan kondisi hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang mengarah ke dua wilayah kecamatan tersebut.

Prakirawan BMKG Juanda Levi Ratnasari  mengatakan dampak dari hujan lebat  diperkirakan bisa terjadi tanah longsor. Selain itu diperkirakan juga terjadi peningkatan aliran sungai.

“Untuk wilayah Malang, kami memang mengeluarkan di level waspada. Mengingat di bulan Maret ini masih musim penghujan, meskipun intensitas hujan tidak setinggi di Februari justru itu yang perlu diwaspadai,” jelas Levi, saat dikonfirmasi, Minggu (5/3) kemarin.

Menurutnya  ketika intensitas hujan menurun, maka otomatis penyinaran matahari atau udara terasa panas akan sering terjadi. Sebab dengan intensitas matahari yang tinggi akan menyebabkan konvektivitas yang tinggi di suatu wilayah.

Mengingat wilayah Malang dan sekitarnya  dataran tinggi, lanjutnya, maka ketika terjadi pemanasan di wilayah tersebut akan cepat menimbulkan pertumbuhan awan  konvektif. Awan konvektif  dapat menghasilkan hujan lebat, disertai angin kencang dan badai petir.

Meski puncak musim penghujan sudah ada di Februari lalu, potensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang justru masih bisa terasa hingga bulan berikutnya. Meskipun tidak setiap hari terjadi seperti di puncak musim hujan. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.

Terkait potensi bencana yang terjadi, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno mengatakan kesiagaan petugas di daerah rawan dilakukan 24 jam. Tidak hanya di Blimbing dan Lowokwaru saja tetapi di seluruh wilayah kecamatan.

“Karena Kota Malang memiliki daerah rawan bencana di seluruh kecamatan. Tapi melihat prediksi BMKG kita akan fokus juga ke dua wilayah itu. Beberapa  hari terakhir memang longsor dan pohon tumbang jadi ancaman bencana,” tegas Prayitno.

Untuk antisipasi, beberapa waktu lalu BPBD Kota Malang terjun ke kawasan pemukiman dekat DAS Brantas. Salah satunya di Kampung Warna Warni Jodipan. Potensi air permukaan sungai meninggi saat hujan lebat juga dapat membahayakan warga yang bermukim di kawasan DAS.

Untuk itu mereka dilatih mengetahui dan peka terhadap situasi darurat. Jika air yang mengalir sudah mulai meninggi hingga menutupi batas tanggul atau tembok sekitar aliran maka warga harus paham lalu bersiap diri mengungsi.

“Seperti jangan lelap tidur saat hujan lebat, langsung evakuasi diri dan keluarga kalau melihat debit air sangat tinggi. Kewaspadaan ini penting agar menyelamatkan diri dan orang lain jika terjadi bencana,” jelas mantan Camat Kedungkandang ini.

Ia menambahkan sepekan kedepan ini, pihaknya akan menyiagakan anggota kelurahan tangguh di seluruh wilayah. Laporan kondisi wilayah masing-masing wajib dilaporkan per menit sesuai kondisi. Setelah  itu segera melaporkan jika ada potensi bencana terdeteksi.

Diketahui pekan lalu cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Malang memakan satu orang korban luka,warga Kecamatan Kedungkandang. Akibat tertimpa pohon tumbang di Jl Ki Ageng Gribig.  Longsor pun juga sudah beberapa kali terjadi seperti di kawasan Jalan Bareng Tengah mengakibatkan satu  rumah rusak. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img