spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

SD Al Irsyad Al Islamiyyah Malang

Latih Siswa Olah Sampah Jadi Pupuk

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SD Al Irsyad Al Islamiyyah Malang beberapa waktu lalu mendapat wawasan tentang pengolahan sampah. Puluhan siswa ini merupakan Kader Lingkungan. Pelatihan tentang pengolahan sampah menjadi pupuk diberikan oleh Fasilitator 3R Kota Malang, beberapa waktu yang lalu.

Kepala SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Putri Haryun Aroeboesman, S.Pd., mengatakan pelatihan ini bertujuan agar siswa, khususnya yang tergabung dalam Kader Lingkungan mengerti cara membuat kompos. Sehingga sampah-sampah yang ada di lingkungan sekolah atau rumah mereka dapat dimanfaatkan. “Pelatihan ini penting bagi siswa dan sekolah kami juga fokus pada pendidikan lingkungan,” kata Puput, sapaan akrabnya. 

Dia menambahkan, kedepannya tidak hanya tentang pembuatan pupuk kompos. Tetapi juga berkembang pada pemanfaatan sampah yang lain. Misalnya siswa membuat produk keterampilan dalam bahan-bahan bekas. “Akan ada banyak produk luar biasa yang nantinya dihasilkan siswa dari bahan daur ulang,” kata dia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, SD Al Irsyad Al Islamiyyah menjalin kerjasama dengan pihak Fasilitator 3R Kita Malang. Kerjasama ini diwujudkan dalam MoU supaya mendapat hasil yang maksimal. Sementara itu, dalam pelatihan membuat pupuk kompos para siswa tampak antusias. Dalam kegiatan yang digelar di halaman sekolah itu, semua memperhatikan dengan seksama.

Salah satu fasilitator yang menjadi pemateri, Suriyadi menjelaskan bahwa sampah dibagi menjadi dua jenis. Sampah organik dan anorganik. Kertas, plastik, botol dan semacamnya termasuk jenis anorganik.  Sementara sampah organik terdiri dari dedaunan, limbah sayur dan buah-buahan. “Sampah organik ini yang dapat dijadikan pupuk kompos tidak boleh ada campuran plastik,” katanya menjelaskan.

Suriyadi pun menjelaskan beberapa bahan membuat pupuk. Salah satunya ekoenzim. Terbuat dari bahan buah-buahan yang direndam dengan  air gula selama beberapa Minggu. Selanjutnya ada air bekas cucian beras. Air ini mengandung karbohidrat dan vitamin. Kalau terfermentasi akan menjadi gula. Gunanya untuk memunculkan bakteri yang akan mengurai sampah.

Dua bahan ini selanjutnya disiramkan dicampurkan ke sampah atau limbah organik. Kemudian dibiarkan untuk beberapa hari sebelum menjadi pupuk. Ia pun mengimbau agar potongan sampah dibuat kecil-kecil. Semakin kecil maka proses pembusukan semakin cepat. “Bahannya sangat mudah. Maka limbah sayur jangan dibuang. Bisa kita jadikan pupuk yang dapat menyuburkan tanaman,” jelas Suriyadi. 

Pupuk Kompos yang dihasilkan rencananya akan dimanfaatkan untuk tanaman yang ada di sekolah. Di SD Al Irsyad Al Islamiyyah sudah ada beberapa tanaman hidroponik. Dengan menghasilkan pupuk sendiri diharapkan tanaman menjadi lebih subur dan lebih hijau. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img