MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sempat merasa down saat menyaksikan tim lawannya, tak membuat Vox Coeleistis Choir minder dan menyerah. Di menit-menit akhir sebelum pentas, rasa optimis mereka kembali muncul. Menjadi satu kekuatan besar yang membuat tim Paduan Suara Mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini menjadi yang terbaik dalam National Folklore Festival.
“Kami tidak mau kalah, meskipun kami peserta yang terjauh. Itu yang kami kuatkan dalam hati, saat berada di belakang panggung menjelang tampil,” ujar Ketua PSM David Samuel, Kamis (9/3) kemarin.
Vox Coeleistis Choir sukses mengharumkan nama ITN Malang di kancah nasional. Tim Paduan Suara Mahasiswa ITN Malang ini meraih prestasi Gold Medal 2nd Place pada Lomba National Folklore Festival di Universitas Indonesia, 4-8 Maret 2023 lalu.
David mengatakan, mendapat nomor urut 8 menjadi tekanan tersendiri bagi timnya. Apalagi mereka harus menyaksikan tim-tim lain yang tampil lebih dulu. David mengaku semua peserta di ajang itu memiliki kualitas yang bagus. “Semua tampil bagus dan oke, mental kami sempat down. Sebagian kami sampai gemetar karena tertekan,” kata dia.
Sisi baiknya, dengan mendapat nomor urut 8, tim ITN Malang memiliki jeda waktu mematangkan latihan. Sekaligus memperbaiki bagian-bagian yang perlu dikuatkan. “Kami menyebut waktu ini adalah waktu emas. Karena di waktu yang mepet ini kami mendapatkan kembali rasa percaya diri,” terangnya.
Mendapat hasil yang terbaik tentu tidak instan. Butuh persiapan yang matang. Tim Vox Coeleistis Choir juga melakukan itu. Beberapa kali latihan, bahkan juga sempat tampil di konser pembukaan. Dilaksanakan pada 9 Februari 2023 lalu. Sekaligus persiapan untuk kompetisi.
David merasa bersyukur timnya mendapat support dari kampus dan P2PUTN. Menurutnya, dukungan itu begitu berarti untuk menguatkan mental timnya.
“Peran kampus dan P2PUTN sangat besar di balik keberhasilan kami. Karena itu kepercayaan ini harus kami eksekusi dengan rapih,” kata dia.
Latihan intensif mulai dilakukan sejak Januari 2023. Meskipun di bulan itu juga bersamaan dengan Ujian Akhir Semester (UAS). “Yang jelas UAS atau kuliah tetap prioritas, namun latihan tetap jalan,” terang mahasiswa Teknik Arsitektur ini.
Di lomba National Folklore Festival, Tim Vox Coeleistis Choir yang berlomba di kategori Perguruan Tinggi membawakan dua lagu. Satu lagu wajib berjudul Sarinande. Dan satu lagu pilihan, judulnya Ampar-ampar Pisang.
David menyampaikan perlombaan berlangsung sangat ketat. Terbaik 1 dan 2 selisih angkanya sangat tipis. Tim Vox Coeleistis Choir mendapat nilai 85,17. Terpaut hanya 0,5 dari tim terbaik 1. “Untuk mencapai itu nilai ini sangat sulit. Karena kompetitor lainnya luar biasa. Merak Kritis dalam menggarap lagu,” terangnya.
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, sangat antusias menyambut prestasi membanggakan tersebut. Ini merupakan prestasi pertama mahasiswa sejak dia menjadi rektor, Rabu (1/3) lalu. “Yang jelas kami bangga. Kami akan memberikan apresiasi khusus bagi mereka yang telah mengharumkan nama ITN Malang,” ucapnya. (imm)