MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Masalah iklim dan bencana alam karena kondisi lingkungan hidup yang rusak menjadi perhatian serius. Tak terkecuali di wilayah Malang Selatan. Hal ini lalu mendorong adanya upaya penghijauan melalui penanaman ratusan bibit mangrove di bibir Pantai Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kamis (9/3).
Penanaman itu dilakukan personil kepolisian dari Polsek Donomulyo bersama dengan TNI-AU Satuan Radar 221 Ngliyep, Muspika Kecamatan Donomulyo, Perhutani, Kelompok Tani, serta puluhan masyarakat Desa Kedungsalam. Di mana Kekhawatiran akan cuaca ekstrem akibat ketidakstabilan iklim menjadi salah satu alasannya.
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, kepedulian terhadap lingkungan hidup, menjadi salah satu perhatian prioritas dalam institusi Polres Malang. Dengan penanaman mangrove, selain mengurangi energi gelombang laut, dipercaya dapat melindungi pantai dari abrasi, memperbaiki lingkungan pesisir, hingga memperbaiki habitat di daerah pantai.
“Ini menjadi salah satu bentuk kepedulian untuk turut berkontribusi dalam upaya perlindungan daerah pesisir dari bencana abrasi. Adapun jenis tanaman mangrove yang ditanam berasal dari jenis Rhizophora mucronate, yang memiliki akar kuat sehingga baik untuk mencegah abrasi pantai,” kata Taufik, kemarin.
Selain berfungsi sebagai tanaman pelindung, mangrove diketahui memiliki beberapa manfaat lain diantaranya sebagai bahan alami pewarna batik yang ramah lingkungan. Buah dari tanaman mangrove juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat sirup dan selai serta jenis makanan lainnya.
“Proses penanaman dilakukan dengan membawa bibit ke lokasi penanaman, kemudian membuat lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm hingga 100 cm, dan menancapkan penyangga sebagai penanda bahwa sudah dilakukan penanaman bibit mangrove,” tuturnya kepada Malang Posco Media.
Taufik menambahkan, hutan mangrove menjadi salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Mangrove juga dapat mencegah intrusi air laut, sebagai tempat hidup dan sumber makanan sejumlah fauna dan biota laut, dan menjaga kestabilan topografi pesisir. (tyo/mar)