.
Monday, December 16, 2024

Rumah Sumber Ledakan Porak Poranda

Amankan 2 Kg Bahan Baku Petasan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Polisi menemukan bubuk diduga bahan baku petasan yang meledak menewaskan Ahmad Hasan Rifai  20 tahun di Dusun Pulosari Desa Sukosari Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang, Sabtu (11/3) malam. Jumlahnya sekitar 2 kilogram.

Polres Batu melakukan olah TKP, Minggu (12/3) kemarin, juga dilakukan penyisiran oleh tim Penjinak Bom (Jibom) Satuan Brimob Polda Jatim.  Penyisiran dilakukan guna memastikan lokasi aman dari sisa-sisa bahan berbahaya.

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, olah TKP dibantu dari Unit Jibom Polda Jatim, Labfor Polda Jatim dan Unit Reskrim Polres Batu. Dari hasil sementara ditemukan bubuk yang diduga bahan baku petasan tersimpan dalam beberapa kantong berbeda. 

“Ditemukan empat kantong diduga bahan baku petasan sekitar dua kilogram tersisa di sekitar lokasi yang diduga sumber ledakan. Beberapa petasan dan kembang api ditemukan di TKP.  Beberapa barang bukti lainnya diamankan oleh labfor untuk diuji dan diteliti, ” terang Oskar di lokasi kejadian.

“Secara teknis untuk nama dan lainnya masih akan diperiksa secara teknis. Nanti kurang lebih 14 hari kita akan sampaikan lagi,” imbuhnya.

Oskar menambahkan dari hasil olah TKP ditemukan lubang yang diduga dari titik pusat ledakan. Ukurannya diameter lebar 50 cm dengan kedalaman 11 cm di titik pertama.

“Titik kedua diameter 49 cm  dengan kedalaman 11,5 cm. Dari hasil olah TKP, memang secara teknis tidak bisa dipastikan. Kalau secara teknis ini perlu dilakukan uji terlebih dahulu,” jelasnya.

Pihak kepolisian telah menggali keterangan dari sekitar tujuh saksi atas kejadian ini. Namun Oskar mengatakan masih ada kemungkinan bisa bertambah jika dibutuhkan keterangan lagi.

Isu yang beredar di masyarakat, Hasan memang pernah meracik petasan. Namun hanya dilakukan saat menjelang Ramadan. Sedangkan sesaat sebelum kejadian korban diketahui baru beberapa hari di rumah.  Hasan diketahui baru saja pulang selepas pekerjaan proyek bangunan di Mojokerto.  TKP merupakan kediaman neneknya. Sedangkan korban lain yang terkena dampak ledakan dan luka-luka berada di rumah kanan kiri rumah yang ditinggali korban.

Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi mendatangi lokasi kejadian untuk menyampaikan sejumlah bantuan sembako dan santunan. Mengenai bantuan penanggulangan kerusakan dirinya mengaku masih akan dibahas dengan forkopimda dan muspika setempat. Hal serupa juga berlaku untuk biaya kesehatan para korban. Namun Sanusi mengupayakan biaya rumah sakit dapat diganti oleh Pemkab Malang.

“Masyarakat harus menjaga kewaspadaan apabila melihat gerakan atau ada indikasi yang membuat petasan maupun obat yang membahayakan segera laporkan ke polisi,” pesan Sanusi.

Sementara di lokasi hingga sore kemarin, warga sekitar masih membantu melakukan pembersihan kepingan-kepingan bangunan yang runtuh akibat ledakan.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 malam. Sumber ledakan diketahui berasal dari rumah di RT 07 RW 11 Dusun Pulosari. Rumah itu porak poranda. Dua rumah di kanan kirinya juga mengalami kerusakan di beberapa bagian. Menurut pantauan Malang Posco Media di tempat kejadian, rumah tersebut rusak parah dengan kepingan atap yang berserakan di sekitarnya.

Selain menewaskan Ahmad Hasan Rifai,  peristiwa tersebut mengakibatkan dua korban luka. Yakni Sarifuddin  11 tahun  dan Rizki Abdulah  14 tahun.

Sementara satu korban bocah TK bernama Kisna selamat. Dia berada di rumah yang mengalami rusak ringan di sisi selatan rumah sumber ledakan.

Suara ledakan hebat itu terdengar oleh Kasturi, tetangga korban. Pria berusia 45 tahun itu merupakan tetangga korban yang rumahnya hanya berjarak empat rumah dari rumah korban. 

“Satu kali ledakan, suaranya keras. Saya di samping rumah di luar seperti terkena efeknya hampir jatuh. Langsung lihat ke depan rumah saya kaget rumahnya (korban) sudah hancur. Tidak ada api tapi asapnya mengepul,” terang Kasturi saat ditemui, Minggu (12/3) kemarin.

Kasturi juga mendengar salah seorang korban di antara reruntuhan berteriak meminta tolong. Dia adalah Kisna, bocah TK yang menangis dan batuk karena bagian bawah tubuh kecilnya terhimpit jatuhan tembok kamar. Kasturi sontak mengangkat reruntuhan dan mengamankannya ke rumah RT setempat. Sedangkan yang lain masih di bawah reruntuhan, juga berupaya diselamatkan olehnya dibantu warga sekitar yang mendatangi lokasi.

Salah satu kerabat korban Wiwik mengatakan saat ini, diketahui Sarifuddin masih mendapatkan penanganan intensif, setelah di RS Madinah dia dirujuk ke RS Pare Kediri. Sedangkan Rizki Abdulah sudah dipulangkan.  (tyo/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img