MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Urusan pangan dan serapan hasil petani lokal masih diperjuangkan. Namun, hingga kini Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Malang masih belum melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani, kendati memasuki masa panen raya pada Maret dan April 2023.
Bulog belum memiliki target serapan gabah dan beras di masa panen raya pertama tahun ini. “Masih dilakukan pembahasan oleh pimpinan kami untuk target serapan. Sebab masih menunggu petunjuk teknis. Penyerapan beras dari petani saat ini sedang diupayakan,” ujar Wakil Kepala Perum Bulog Cabang Malang, Wira Hutomo, kemarin.
Tingginya harga gabah kering di tataran petani dan beras perkilonya masih menjadi salah satu faktor penyebab belum adanya target serapan. Hal tersebut masih dipertimbangkan dalam rapat yang diselenggarakan di Kantor Wilayah Jawa Timur.
Dikatakan Wira, Bulog Malang diharuskan untuk menyerap gabah dan beras di wilayah kerjanya. Pada 2022, Bulog Malang merealisasikan serapan hingga 4.700 ton di wilayah kerjanya. Bulog Malang akan menyerap gabah dan beras dari petani jika sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Salah satu kriteria yang diamati yakni kualitasnya medium, kadar airnya sesuai standar dan tingkat kerusakan tidak tinggi. Syarat lain yang sangat menentukan adalah harga. “Jadi kalau untuk target serapan, sifatnya top-down, sesuai instruksi dari pusat,” ujarnya. (tyo/mar)
