MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Berpisah selama 37 tahun, Hernik Martika warga Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan ibunya Suminah (82 tahun). Suminah tak kuasa menahan air mata haru di lobi Mapolresta Malang Kota, Rabu (15/3) kemarin, saat dipertemukan putrinya. Bahkan sempat kali beberapa pingsan.
Hernik saat ini berusia 54 tahun. Dia ditemukan di jalanan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT dua pekan lalu. Di NTT dikenal dengan Sudarmi hidup sebatang kara, dan bekerja serabutan. Saat ditemukan itu, ia hanya membawa satu set pakaian saja oleh Paur Subbag Binkar Bag SDM Polres Timor Tengah Selatan Polda NTT yang merupakan Bhabinkamtibmas alias Polmas Kelurahan Topmeno Kecamatan Kota Soe Kabupaten TTS, Aipda Catur Indra Iriawan.
“Yang bersangkutan posisinya hanya membawa satu pasang baju. Kemudian kami amankan, dan kami sterilkan. Setelah itu, kami berhasil menemukan identitas, dan langsung kami sambungkan ke Bhabinkamtibmas yang berada di wilayah asalnya di Malang,” ujar Aipda Catur Indra Iriawan yang ikut mengantarkan Hernik ke Malang.
Bhabinkamtibmas di wilayah Kecamatan Kedungkandang tempat asal Hernik langsung memproses informasi tersebut. Bersama sengan tim dari Komunitas Anak Bangsa yang dipimpin Yuyun Kartikasari berhasil, menemukan keluarga asalnya serta Suminah yang merupakan ibu kandungnya.
Dari ciri-ciri fisik yang disampaikan oleh Suminah dan keluarganya, ternyata benar bahwa Sudarmi adalah Hernik. Anak yang hilang saat baru berusia 17 tahun, dan tiba-tiba memutuskan menjadi pekerja migran di luar negeri.
“Hernik ini 22 tahun di Malaysia, kenal sama orang Kupang (NTT) dan ikut pulang kampung ke NTT. Namun, di tengah perjalanan, keduanya pisah dan hidup sendiri-sendiri. Akhirnya, Hernik hidup sebagai buruh cuci piring, cuci baju, dan kerja serabutnya lainnya,” jelasnya.
Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto. Setelah itu, pria yang akrab disapa Buher itu, langsung mengakomodasi untuk proses pemulangannya.
Hernik terbang dari Bandara Internasional El Tari Kupang menuju ke Bandara Internasional Juanda, Rabu (15/3) kemarin. Setibanya di tanah Jawa, Hernik langsung dijemput dengan rombongan Yuyun dan Bhabinkamtibmas Polsek Kedungkandang di Bandara Juanda.
Sekitar pukul 12.35 WIB, Hernik tiba di Mapolresta Malang Kota. Suasana haru langsung mewarnai pertemuan Hernik dengan Suminah, yang datang bersama dengan saudara kandung Hernik.
Suminah sempat pingsan dan jatuh lemas, hingga harus dites tensi darahnya. Begitu kondisinya sudah membaik, tidak henti-hentinya Suminah memanggil nama Hernik. Perempuan 54 tahun itu, juga terlihat beberapa kali mencium kaki sang ibu.
Sang adik yang bernama Nurul Ibtida’iyah mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, serta Aipda Catur yang sudah memulangkan kakaknya. Ia bahkan tidak sempat mengetahui sosok sang kakak, dan sudah dianggap hilang oleh pihak keluarga.
“Terima kasih Bapak Kapolresta dan seluruh jajaran Polresta Malang Kota. Bapak Catur juga saya sampaikan terima kasih,” ungkapnya.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, ini adalah sebuah pertemuan yang mengharukan.Pertemuan ibu dan anak yang sudah puluhan tahun berpisah, dengan kondisi sang ibu sudah lansia akhirnya bertemu kembali.
“Ini adalah tugas dan fungsi kami dalam kemanusiaan. Belajar dari kejadian ini kita sangat penting untuk menjadi bermanfaat. Tidak peduli dengan suku mana, agama apa, warna kulitnya, tetapi kesatuan ini kita nalin dengan sangat kuat,” pungkasnya. (rex/aim)
