MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peningkatan aktivitas masyarakat Kabupaten Malang di jantung ibu kota Kepanjen, tak bisa dihindarkan. Hal tersebut selain membawa dampak positif terhadap perekonomian, di sisi lain juga memunculkan keluhan dari warga sekitar. Salah satunya terkait parkir liar.
Seperti yang dialami warga Kelurahan Ardirejo, mereka mengeluhkan parkir angkutan kota (angkot) di jam-jam pulang sekolah, menyebabkan lalulintas tersendat. Hal itu dikhawatirkan terus berlanjut, seiiring pertumbuhan penduduk Kepanjen dan aktivitasnya. Seperti yang diungkapkan Lurah Ardirejo, Firman.
Dia meminta solusi terkait banyaknya angkot yang parkir di pinggir jalan dekat salah satu SMP di wilayahnya, pada saat jam pulang sekolah. “Akibatnya laju kendaraan lain sempat tersendat karena banyaknya kendaraan yang parkir di dua sisi jalan raya,” ungkapnya kepada Malang Posco Media.
“Kasusnya semakin banyak yang sekolah, tapi angkutan kotanya yang parkir di tepi jalan terkadang sampai memenuhi kanan dan kiri. Maka membuat kendaraan lain cukup terganggu, dan macet,” kata Firman. Ia juga mengungkapkan jika jam pulang sekolah, para siswa harus lalu lalang untuk menumpang angkot, yang dikhawatirkan adanya terjadi kecelakaan.
Dari pantauan di lokasi, setiap sekitar pukul 12.00 dan pukul 15.00, kondisi lalu lintas di Jalan Raya Ardirejo memang cukup ramai. Tak jarang angkot silih berganti menurunkan dan menaikkan penumpang di tepian meski masih di badan jalan. Sehingga kondisi itu beberapa kali menyebabkan antrean angkot dan kendaraan pengguna jalan lain.
Senada dengannya, Slamet, warga Jalan Adi Utomo, Kepanjen menyampaikan jika penataan parkir di wilayah Kepanjen perlu dikaji ulang. Menurutnya, meski sudah ada petugas parkir, banyak petugas parkir yang mengabaikan keselamatan dengan memarkir kendaraan terlalu menjorok mepet ke batas jalan raya. (tyo/mar)