MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pengetahuan mitigasi bencana dan penanggulangannya juga harus banyak diketahui masyarakat, khususnya kelompok rentan hadapi bencana. Karena itu, BPBD Kota Malang secara rutin memberikan pemahaman mitigasi bencana pada seluruh kelompok masyarakat.
Seperti yang dilakukan pada Sabtu (18/3) kemarin, BPBD Kota Malang memberikan sosialisasi penanganan kebencanaan bagi penyandang disabilitas di Mini Block Office Kota Malang. Sebanyak 135 penyandang disabilitas di Kota Malang mendapat pengetahuan apa saja yang harus dilakukan saat berada dalam kondisi bencana.
“Di beberapa kasus, teman-teman penyandang disabilitas kerap menjadi korban jika ada bencana alam terjadi. Karena keterbatasan-keterbatasan mereka. Di sini kita harus hadir, edukasi ini sangat penting bagi mereka dan juga orang disekitarnya,” jelas Prayitno.
Menurutnya, ilmu mitigasi yang diajarkan seperti berlindung di bawah meja dan melindungi kepala jika terjadi gempa besar. Diajak pula mengenal alat-alat pertolongan bencana dan sebagainya.
Prayitno menegaskan, sebelumnya pelatihan penanggulangan bencana juga dilakukan menyasar anak-anak sekolah dan Taman Kanak-kanak. Pekan lalu dilakukan simulasi tanggap bencana di TK Madinah Malang.
Menurutnya anak-anak juga rawan menjadi korban jika terjadi bencana karena ketidaktahuan. Pihaknya sebisa mungkin memberikan ilmu dan pengetahuan tanggap bencana kepada anak-anak sedini mungkin.
“Misalnya sekolahnya di lantai 2, kalau ada gempa harus segera mencari perlindungan dan secara teratur mengikuti arahan guru untuk keluar dan menuruni tangga dengan tas dijunjung diatas kepala (menutupi kepala) dan sebagainya. Guru-guru pun mendampingi,” jelas Prayitno.
Sosialisasi tanggap bencana juga dilakukan di kalangan warga dengan potensi bencana tinggi. Yakni seperti pemukiman warga di kawasan DAS. Warga Kampung Warni-Warni Jodipan menjadi salah satu sasarannya. (ica/aim)