MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 210 santri mengikuti prosesi wisuda dalam acara Haflah Akhirussanah dan Muwadda’ah Madrasah Diniyah Salafiyah Babussalam, MQS (Metode Qur’ani Sidogiri), dan Tahfidlul Qur’an di Pondok Pesantren Babussalam, Jl. KH. Hasyim Asy’ari Banjarejo Pagelaran, Kabupaten Malang, Minggu (19/3).
Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri pihak Pengurus Yayasan, Kemenag Kabupaten Malang dan Kemenag Jawa Timur. Diawali dengan Sholawat Al-banjari dari para santri menyambut para undangan yang hadir. Sedangkan wisudawan dan wisudawati dalam acara ini adalah siswa Aliyah dan Tsanawiyah yang memiliki prestasi membanggakan.

“Alhamdulillah saat ini kami mewisuda sebanyak 210 santri yang terdiri dari MTs Putra Diniyah 19 orang, MTs Putri Diniyah 60 orang, Madrasah Aliyah 35 orang, Metode Qur’ani Sidogiri (MQS) 48 orang, Tahfidz Nadhom Alfiyah Ibnu Malik, Sullamul Munawroq, Jauharul Maknun, Imritih dan Nadhom Lainnya 35 orang, Tahfidlul Qur’an Juz 30 6 orang dan Tahfidlul Qur’an 30 Juz 7 orang,” ungkap Ketua Panitia, Ustad Abdul Hamid.
Ponpes Babussalam cukup banyak mewisuda santrinya, lantaran selama ini menerapkan kurikulum yang sudah sangat lengkap dan disusun dengan baik loleh para masyayikh terdahulu. Kurikulum tersebut masih layak sampai saat ini untuk diimplementasikan di Babussalam.
“Jadi sangat sedikit sekali waktu untuk istirahat di Pesantren dikarenakan komplek sekali kegiatannya, jadi santri ketika sudah belajar sungguh-sungguh di Pesantren, ilmunya sudah lebih dari cukup untuk dipraktikkan di masyarakat,” yakin Pengurus Yayasan, KH. Abdullatif Khozin.

Sementara itu, perwakilan dari Kemenag Kabupaten Malang, M. Arifin menyampaikan bahwa santri yang sudah diwisuda ini merupakan investasi akhirat para wali santri. “Jadi tidak diragukan lagi untuk menitipkan putra-putrinya ke Babussalam, karena tadi sangat banyak sekali yang diwisuda, ada yang hafal juz 30 ada yang jafal 30 juz,” katanya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa agar hidup bisa lebih berkah ada yang Namanya 3i, yaitu iman, ilmu dan ikhtiar. “Harapan saya terus imbangi ilmu agama kalian dengan ilmu formal, lanjut pendidikan S1, S2 bahkan S3,” pesan M. Arifin di hadapan para santri dan undangn yang hadir di Ponpes Babussalam.
Menurutnya Babussalam adalah Pesantren yang bersejarah. Khususnya dengan sejarah lahirnya Hari Santri Nasional yang berasal dari Babussalam. Hari Santri Nasional ini digagas oleh KH. Thoriq Bin Ziyad (Gus Thoriq). “Sangat luar biasa efek dari gagasan beliau Gus Thoriq terhadap Pondok Pesantren di Indonesia dengan lahirnya Hari Santri Nasional,” tegasnya.

Dilanjutkan pesan dari Kanwil Kemenag Jawa Timur A. Mudhofar, menyampaikan bahwa para wisudawan-wisudawati yang sudah sampai titik finis ini, bukan berarti perjuangan keilmuan berakhir. Menurutnya, justru ini menjadi pintu awal yang harus ditekuni untuk seterusnya. A. Mudhofar mengaku bangga dengan prestasi santri Babussalam tersebut.
“Kami sangat bangga karena sangat banyak sekali prestasi santri di Babussalam ini, bahkan ada yang Tahfidz Qur’an juz 30 dan 30 juz ada yang sudah mendapatkan Sanad, para santri harus terus berikhtiar karena Negara ini sangat membutuhkan para santri, posisi-posisi strategis itu sangat butuh santri, ketika santri sudah masuk dalam jajaran pemerintahan insya Allah Indonesia akan menjadi negara yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur,” terangnya. (adv/bua)