MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Merdeka (Unmer) Malang bertekad menjadi kampus kelas dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed, Ph.D, menyampaikan beberapa rumusan penting. Hal itu disampaikan dalam acara Kuliah Umum Membangun World Class University Era Digital, Senin (20/3) kemarin.
Prof Taruna mengatakan, untuk mewujudkan sebuah World Class University ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Antara lain mendata semua potensi yang dimiliki oleh universitas. Baik potensi berupa fasilitas, lingkungan, historis maupun sumber daya manusia (SDM). “Harus ada data mengenai potensi ini. Supaya langkah-langkah peningkatan kualitas di berbagai bidang dapat dilakukan secara sistematis,” katanya.
Dia memaparkan, ciri dari World Class University memiliki kualitas dan kekuatan di bidang akademik, riset dan pengabdian kepada masyarakat. Tiga komponen tersebut merupakan pokok dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kualitas bidang akademik atau pembelajaran salah satunya dilihat dari mutu lulusan. Kesuksesan mereka di dunia kerja atau profesi menjadi acuan dari keberhasilan proses akademik sebuah universitas. “Mungkin diantara mereka ada yang menjadi ilmuwan, polisi, dokter, hakim, menteri dan sebagainya. Universitas harus punya data itu, untuk menjadi parameter pendidikan dan pengajaran yang dilakukan,” ujarnya.
Adapun di bidang riset, penilaiannya meliputi produktivitas dosen dan mahasiswa. Karya-karya ilmiah yang sudah mereka hasilkan dari kegiatan riset harus sampai pada tahap publikasi. Ada jurnal bereputasi, patensi, HAKI dan sebagainya. “Semakin banyak karya, maka poinnya semakin tinggi,” kata dia.
Demikian juga dengan pengabdian, Prof Taruna menerangkan pengabdian masyarakat tidak cukup hanya formalitas. Tetapi harus berdampak positif pada lingkungan sekitar. Semakin besar dampaknya, point untuk mencapai World Class University juga semakin tinggi.
Dia mengungkapkan, ada lebih dari dua juta perguruan tinggi di dunia. Sedangkan di Indonesia ada sekitar 5.000 perguruan tinggi. Maka perlu penguatan di berbagai aspek, khususnya dalam Tri Dharma untuk berada di jejeran Perguruan Tinggi terbaik. Baik di level nasional maupun internasional. “Maka sekali lagi, ukurannya sejauh mana dampak dari pengabdian pada masyarakat, kesuksesan alumni, dan risetnya,” tegas Prof Taruna.
Selain beberapa penguatan itu yang dilakukan, perguruan tinggi juga harus menyikapi berbagai tantangan. Untuk mencapai World Class University ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Terlebih di era digital.
Prof Taruna menyampaikan, Unmer punya peluang untuk mencapai target menjadi kampus kelas dunia. Percepatan dan inovasi harus dilakukan. Kolaborasi juga perlu ditingkatkan dengan berbagai pihak.
Menurutnya, Unmer dengan usianya yang sudah matang punya potensi besar menjadi World Class University. Sistem di kampus ini sudah terbentuk, para pemimpinnya memiliki pengalaman, serta ribuan alumninya telah berkiprah di berbagai bidang. “Itu semua menjadi peluang bagi Unmer untuk melakukan percepatan menuju World Class University,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unmer Dr. Sukardi, M.Si optimis dapat mewujudkan kampus kelas dunia. Dia mengatakan selama ini pihaknya sudah konsen menuju arah tersebut. Pendampingan pada dosen intens dilakukan untuk dapat melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Misalnya di bidang riset. Para dosen diimbau dalam tiga bulan sudah submit jurnal. Mereka juga didorong untuk bisa berinteraksi dengan jurnal-jurnal bereputasi dan publisher besar. “Kami sangat optimis untuk mengejar World Class University,” tandasnya. (imm/adv/bua)