MALANG POSCO MEDIA – Arema FC masih kesulitan untuk konsisten di jalur kemenangan. Selain itu, Tim Singo Edan juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk membuktikan bisa bersaing dan mengalahkan tim yang secara level dan klasemen berada di papan atas.
Senin (27/3) sore ini, Bali United yang akan dihadapi di Stadion PTIK Jakarta Selatan bisa menjadi ajang pembuktian bagi anak asuh Joko Susilo membuktikan bahwa Arema FC kompetisi di BRI Liga 1 2022/2023 dan bisa memenangkan laga melawan tim papan atas.
Pasca-Tragedi Kanjuruhan, kondisi Arema FC masih inkonsisten. Sempat membuat empat kemenangan beruntun begitu kompetisi diputar lagi setelah dihentikan dua bulan, setelah itu Tim Singo Edan kalah lima kali beruntun.
Usai memutus tren kekalahan dengan menang atas Rans Nusantara (2-1), Arema FC ternyata masih mencatat grafis up and down. Sebab, setelah itu kalah dari Persija Jakarta (0-2), menang atas Barito Putera (1-0), kemudian kalah dari Persib (0-1), dan ditumbangkan Persik (2-3).
Tak mau berada di catatan gagal menang beruntun, tetapi Arema FC kemudian ditahan imbang Dewa United (0-0) dan Persis Solo (1-1). Sebelum akhirnya menang menghadapi Persikabo 1973 (3-1) serta kembali bermain imbang tanpa gol melawan Borneo FC (0-0) di laga tunda pekan 18, Jumat (24/3) lalu. Hasil tersebut menunjukkan Arema FC masih susah menghadapi tim-tim papan atas dan klasemen tim pun terseok di papan tengah ke bawah dan kini posisi 11.
Pelatih Arema FC Joko Susilo mengakui bila timnya memang masih belum bisa membuktikan bisa menaklukkan tim yang secara klasemen di peringkat atas. Tapi ditegaskannya, tak ada keraguan atau kalah mentalitas saat bertemu tim papan atas. Termasuk Bali United. “Kami memang harus menghadapi kondisi seperti ini. Tapi, kami tetap percaya diri dan tidak menyerah dengan situasi dan catatan apapun,” tegas Joko Susilo.
Selain itu, dia memiliki keyakinan kondisi timnya kini sudah jauh berbeda. Dia menilai mentalitas para pemain meningkat. Dengan kondisi demikian, Bali United pun diyakini tak akan mudah melawan Arema FC. Pria yang akrab disapa Gethuk ini pun menekankan, timnya mau segera mematahkan anggapan Arema FC susah menang lawan tim papan atas.
Sejatinya, untuk catatan mengalahkan tim papan atas, Arema FC menumbangkan Bali United di putaran pertama. Kala itu Tim Singo Edan unggul 2-1. Hanya saja, Gethuk juga tak mau berpangku pada catatan tersebut. “Yang pertama, situasi kami saat ini jelas berbeda. Di putaran pertama, masih awal awal musim dan secara kondisi masih sama-sama. Sedangkan sekarang, tentu jauh berbeda,” tambahnya.
Ia menyebutkan banyak perbedaan. Mulai dari teknis hingga non teknis. Misalnya, kali ini waktu recovery timnya yang sangat singkat. Sebelum bertemu Bali United, Arema FC bertanding melawan Borneo FC, tiga hari sebelumnya, Jumat (24/3). Lantas, perbedaan lainnya, komposisi pemain juga berubah. Ada sejumlah pemain yang tak lagi berseragam Arema FC. “Selain itu saat ini kami kehilangan beberapa pemain. Kondisi pelatih juga berbeda,” tegas dia.
Lantas, pria asal Cepu ini meyakinkan, sekalipun berbeda dan tidak lebih baik dibanding putaran pertama, timnya tak mau menyerah apalagi kalah. Dia menyebutkan, siap meladeni Bali United dengan taktikal terbaru Arema FC. “Bagaimana bisa meraih poin, yang kami andalkan sekarang tentu dengan taktikal,” tutur Gethuk.
Sementara itu, Pelatih Bali United Stefano Cugurra menyebutkan, timnya memang memiliki banyak waktu untuk persiapan melawan Arema FC. Ilija Spasojevic dkk kali terakhir bermain pada 16 Maret atau 11 hari sebelum pertandingan. Dengan jarak yang panjang, pria yang akrab disapa Teco ini menyebutkan timnya memiliki kesempatan untuk menang lawan Arema FC.
“Kami punya waktu yang cukup untuk persiapan tim. Saya lihat pemain dari kami latihan di Bali, mereka kerja sangat keras dan punya fokus serta konsentrasi yang ditunjukkan di latihan. Kami punya kesempatan (menang) lawan Arema, sehingga harus kerja keras untuk bisa menang,” kata dia.
Namun, Teco juga harus mengingat kondisi Bali United tidak begitu bagus bila berkaca pada hasil pertandingan di beberapa laga terakhir. Ia menyadari dan mau melakukan perbaikan agar dapat hasil maksimal.
“Ya ini situasi dari sepak bola. Sebelum itu (empat laga tanpa kemenangan), kami menang tiga kali beruntun dan sekarang empat kali tidak menang. Saya pikir ini situasi biasa di sepak bola. Saya harus katakan, yang terakhir lawan Madura United, harusnya kami bisa menang tapi mereka bisa cetak gol di menit terakhir-terakhir,” jelasnya.
Sedangkan terkait jeda yang lebih unggul, Teco menyebutkan menjadi nilai plus bagi timnya. “Kami punya waktu lebih buat latihan. Karena biasanya di Liga 1, saya cuma punya waktu tiga hari (jeda). Sekarang main, tiga hari lagi main sehingga tidak banyak waktu buat latihan,” terangnya.
Selain itu, menurut Teco, timnya bisa bertemu dengan keluarga lumayan lama karena efek jadwal. “Setelah lama di luar, kami balik ke Bali dan punya waktu untuk keluarga. Ini juga sangat penting bisa ketemu keluarga, sebab suasana lebih senang. Pemain juga lebih senang di latihan dan sekarang kami (main) di luar lagi. Di sini di Stadion PTIK di Jakarta,” tambahnya.
Menurut dia, timnya harus bekerja keras sore ini. Sebab, meskipun tercecer di papan bawah, dia tak mau meremehkan tuan rumah. “Lawan tim bagus, Arema. Saya nonton mereka lawan Borneo FC. Saya pikir dua tim punya peluang untuk menang, tapi pertandingan hasilnya seri. Sekarang, kami mau lebih fokus dengan tim kami,” pungkasnya.(ley/lim)